Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menunggu hasil uji kelayakan atau uji beban Jembatan Ujung Galuh yang dilakukan tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (24/4).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati, di Surabaya, Rabu, mengatakan hasil uji kelayakan diperkirakan akan keluar seminggu lagi setelah pelaksanaan pengujian.

"Alhamdulillah uji Jembatan Ujung Galuh telah selesai dengan lancar, dan hasilnya akan diberikan kepada kami maksimal sepekan lagi," kata Erna.

Menurut dia, uji kelayakan itu untuk mengetahui kualitas beban jembatan yang idealnya mencapai 50 ton. Namun, kali ini diuji dengan beban berat 200 ton.

Pengujian kelayakan itu, lanjut dia, menggunakan delapan truk yang masing-masing bebannya 25 ton, sehingga total ada sekitar 200 ton sesuai standar pengujian jembatan nasional.

"Delapan truk itu diletakkan berjajar di atas jembatan baru itu," ujarnya.

Saat pengujian itu, lanjut dia, dipasang scanner dan detector di sejumlah titik jembatan yang memiliki panjang 15 meter dan lebar 14 meter itu. Selain itu, ada pula panel pemindai dipasang di sejumlah ruas jembatan, termasuk di bagian atas dan bawah yang nantinya tersambung di monitor.

"Semuanya sudah dilakukan oleh tim ITS, dan selanjutnya kami akan terus mengawasi jembatan ini," katanya.

Erna menilai, Jembatan Ujung Galuh itu diperkirakan usia kelayakannya 50 tahun. Namun, tentunya sebelum 50 tahun akan terus diawasi. "Bahkan, kami setiap tahun biasanya melakukan pengawasan terhadap semua jembatan di Surabaya," kata dia.

Erna memastikan, nantinya tidak hanya Jembatan Ujung Galuh yang akan diuji kelayakannya. Tapi, akan ada sekitar 20 jembatan yang akan diuji kelayakan, termasuk jembatan-jembatan peninggalan zaman kolonial Belanda, di antaranya Jembatan BAB, Jembatan Ahmad Jaiz, dan Jembatan Genteng. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018