Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa menyatakan berperang melawan peredaran minuman keras baik yang ilegal maupun oplosan setelah banyaknya korban yang tewas akibat minuman itu.

"Di era 'jaman now' ada yang mati karena Miras, saya perintahkan perang terhadap Miras, jika Polsek tak menangkap akan ada sanksi nanti buat Polsek. Jika ada Kapolsek yang main, copot Kapolsek," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat merilis pengungkapan 50.070 minuman keras oplosan dan ilegal di Mapolda Jatim, di Surabaya, Rabu.

Kapolda sangat prihatin akan banyaknya korban yang tewas akibat minuman keras oplosan. Untuk itu, dia memerintahkan setelah usainya "Operasi Tumpas Narkoba" yang di dalamnya ada operasi miras juga untuk melakukan operasi mandiri kewilayahan selama 10 hari.

"Saya perintahkan seluruh jajaran untuk dengan keras melakukan operasi perdagangan miras yang tidak pada tempatnya. Apalagi yang oplosan jangan menunggu orang meninggal lagi kita melakukan operasi. Pencegahan lebih baik," ujarnya.

Dikatakannya, pihak Polda Jatim akan melakukan operasi secara sungguh-sungguh. Machfud kembali menegaskan, tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi bagi Kapolsek yang membiarkan yang di tempatnya ada kejadian. "Apalagi anggota terlibat dalam perdagangan narkoba akan kita periksa, kita copot jabatannya," ucapnya.

Lebih lanjut, Polda Jatim juga akan memidanakan produsen minuman keras baik yang oplosan maupun ilegal. Menurutnya, selama ini pedagang masih saja menjual minuman itu karena proses hukumnya yang kurang.

"Kita harapkan itu akan dikoordinasikan para Kapolres termasuk untuk bisa mencegah supaya tidak timbul korban lagi dengan penindakan yang tegas terhadap produsen maupun pengedar minuman keras," kata dia.

Jenderal bintang dua itupun mendukung adanya peraturan daerah (Perda) terkait minuman keras. Sebab, pihaknya telah melakukan pengungkapan secara besar-besaran selama ini namun baik penjual dan produsen belum kapok.

"Dilarang peredarannya saja. Dilarang memproduksi dan peredarannya. kita sudah berulang-ulang capek di Tuban, di Bojonegoro nangkepin dengan skala besar itu masih tidak kapok-kapok. Di Banyuwangi juga akan kita hadang yang masuk dari Bali," tuturnya.(*)
Video Oleh Willy Irawan
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018