Surabaya (Antaranews Jatim) - Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya Dr Ing, Indar Sugiarto menciptakan robot dari "platform" kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan teknologi neuromorfis.

Indar ditemui di kampus setempat, Selasa mengatakan neuromorphic engineering merupakan teknologi yang berusaha menghasilkan sistem yang mampu mengolah informasi layaknya cara kerja otak dengan cara mengimplementasikan struktur dan fisiologi sistem saraf pusat (otak) dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak.

"Dengan kata lain sistem neuromorfis berusaha meniru cara kerja otak hingga level sel-sel otak. Dengan metode ini, robot akan dilengkapi dengan jutaan hingga miliaran sel-sel saraf tiruan sehingga mampu berpikir layaknya manusia yang mampu mengambil keputusan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian serta mampu berinteraksi secara sosial," kata Indar.

Lebih lanjut dirinya mengembangkan platform robot dengan kecerdasan buatan untuk navigasi pintar. Nantinya, robot tersebut memiliki kemampuan navigasi semacam global positioning system (GPS) dengan menggunakan struktur cara kerja otak yang disebut "grid-cell".

Jika platform AI ini sudah diaplikasikan dalam robot maka akan dapat merekam dan memetakan posisi dirinya. Jika berada di luar jangkauan, maka robot bisa kembali.

"Berbeda dengan robot yang dikembangkan di tanah air, robot tersebut sangat tergantung dengan program yang diberikan oleh programmer dan tidak bisa secara adaptif bekerja di lingkungan yang dinamis," ujarnya.

Dijelaskannya, cara kerja robot cerdas dengan teknologi Neuromorfis ini menggunakan mesin teknologi canggih bernama Spinnaker. Mesin yang dibuat oleh University of Manchester ini merupakan perangkat elektronik yang memiliki 48 chip di mana masing-masing chip-nya memiliki neuromorphic processors.

Di Asia Tenggara, perangkat ini hanya dimiliki oleh dua institusi saja yaitu National University of Singapore (NUS) dan Universitas Kristen Petra Surabaya. Mesin inilah yang akan digunakan untuk pengembangan robot navigasi pintar.

Indar mengaku tertarik mendesain robot ini karena dia selama ini robot cerdas yang ada di dunia memiliki kemampuan kognitif yang kurang, harusnya cerdas secara alamiah bukan karena diatur.

"Pengembangan kecerdasan buatan ini tujuannya untuk meringkankan beban pekerjaan manusia. Ke depannya, akan dikembangkan robot yang lebih adaptif untuk dipakai dilingkungan dinamis dan bisa berinteraksi secara natural dengan manusia," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018