Ngawi (Antaranews Jatim) - Tiga orang korban tewas akibat kecelakaan bus terguling di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, dimakamkan di wilayah asalnya Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu.
Korban yang dimakamkan adalah Rima Irawati (36) dan anak semata wayangnya Fania Febriyani (4), serta Sri Utami (46) alias Tamini.
Saudara dari korban Rima, Auliya mengatakan sangat kehilangan atas peristiwa tersebut. Sebab, ia tidak hanya kehilangan Rima, namun juga anaknya Fania yang baru berumur 4 tahun.
"Sebetulnya ibunya, Sunarti, ikut juga dalam kegiatan piknik ke Sarangan itu. Beruntung ibu selamat dan hanya luka ringan," kata dia.
Meski satu kampung, jenazah ketiganya dimakamankan secara bergantian di lokasi yang bebeda. Adapun, pemakaman Rima dan Fania dilaksanakan lebih dulu.
Setelah disalatkan, jasad ibu dan anak tersebut dimakamkan dalam satu liang lahat di pamakaman umum desa setempat. Sedangkan, jenazah korban lainnya, Sri Utami alias Tamini dimakamkan di pemakaman umum desa lainnya.
Pemakaman tersebut membuat warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren berduka. Sebab, tiga warga desa tersebut meninggal saat bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan di tanjakan Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan saat kegiatan piknik arisan ibu rumah tangga desa setempat.
Dari sekitar 150 anggota arisan ibu rumah tangga, hanya sebagian yang ikut piknik dengan tujuan Telaga Sarangan Magetan dan Sun City Mal Kota Madiun.
Korban selamat, Kawi, mengaku bus yang disewa dari Sragen, Jawa Tengah kondisinya tidak nyaman. Selain itu sopir juga tidak menguasai medan. Bus yang mengangkut rombongan arisan tersebut sudah nyaris celaka saat naik di tanjakan wilayah Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, namun berhasil lolos hingga akhirnya terguling di Magetan.
"Saya sempat pingsan, saat kejadian kecelakaan itu. Untungnya hanya luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang," kata Kawi kepada wartawan.
Akibat kecelakaan tersebut, dari rombongan sebanyak 28 orang, terdapat korban meninggal tiga orang dan luka sebanyak tiga orang. Sedangkan sebagian besar anggota arisan ibu rumah tangga selamat dan hanya luka ringan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Korban yang dimakamkan adalah Rima Irawati (36) dan anak semata wayangnya Fania Febriyani (4), serta Sri Utami (46) alias Tamini.
Saudara dari korban Rima, Auliya mengatakan sangat kehilangan atas peristiwa tersebut. Sebab, ia tidak hanya kehilangan Rima, namun juga anaknya Fania yang baru berumur 4 tahun.
"Sebetulnya ibunya, Sunarti, ikut juga dalam kegiatan piknik ke Sarangan itu. Beruntung ibu selamat dan hanya luka ringan," kata dia.
Meski satu kampung, jenazah ketiganya dimakamankan secara bergantian di lokasi yang bebeda. Adapun, pemakaman Rima dan Fania dilaksanakan lebih dulu.
Setelah disalatkan, jasad ibu dan anak tersebut dimakamkan dalam satu liang lahat di pamakaman umum desa setempat. Sedangkan, jenazah korban lainnya, Sri Utami alias Tamini dimakamkan di pemakaman umum desa lainnya.
Pemakaman tersebut membuat warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren berduka. Sebab, tiga warga desa tersebut meninggal saat bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan di tanjakan Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan saat kegiatan piknik arisan ibu rumah tangga desa setempat.
Dari sekitar 150 anggota arisan ibu rumah tangga, hanya sebagian yang ikut piknik dengan tujuan Telaga Sarangan Magetan dan Sun City Mal Kota Madiun.
Korban selamat, Kawi, mengaku bus yang disewa dari Sragen, Jawa Tengah kondisinya tidak nyaman. Selain itu sopir juga tidak menguasai medan. Bus yang mengangkut rombongan arisan tersebut sudah nyaris celaka saat naik di tanjakan wilayah Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, namun berhasil lolos hingga akhirnya terguling di Magetan.
"Saya sempat pingsan, saat kejadian kecelakaan itu. Untungnya hanya luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang," kata Kawi kepada wartawan.
Akibat kecelakaan tersebut, dari rombongan sebanyak 28 orang, terdapat korban meninggal tiga orang dan luka sebanyak tiga orang. Sedangkan sebagian besar anggota arisan ibu rumah tangga selamat dan hanya luka ringan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018