Tuban (Antaranews Jatim) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR akan memperbaiki jembatan Widang di Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur, yang ambruk dengan memanfaatkan jembatan "bally" agar bisa segera dimanfaatkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiyono, di lokasi jembatan Widang, Rabu, menjelaskan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII akan memperbaiki jembatan Widang yang ambruk sehingga bisa dimanfaatkan kembali.
"Soal teknis perbaikan kami kurang tahu," ucapnya.
Kepala BBPJN VIII Dirjen Bina Marga Kementerian PU Ketut Darmawahana, sebelumnya, menjelaskan sudah dipersiapkan untuk memperbaiki jembatan Widang bagian barat yang ambruk dengan memanfaatkan jembatan "bally".
"Kita sudah menyiapkan jembatan pengganti dengan konstruksi yang baru dan aman. Tim juga sudah survei lokasi," kata dia ketika mengunjungi jembatan Widang bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin.
Ia mantargetkan H-10 Hari Raya Idul Fitri perbaikan jembatan Widang di Tuban, sudah selesai sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berlebaran.
"Ya paling tidak awal Juni pembangunan jembatan "bally" sudah selesai. Tapi setelah itu harus diganti total," ucapnya menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, dari hasil pengecekan "crane" tidak mampu untuk mengangkat truk langsung dari Bengawan Solo. Sebab, kekuatan "crane" 40 ton, sedangkan dengan beban truk 18 ton, maka di jembatan Widang yang ditempati "crane" akan ada beban seberat 58 ton.
"Analisis kami ada kelebihan beban 20 persen dari kemampuan jembatan ya kami hentikan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mengangkat tiga truk dari Bengawan Solo tetap memanfaatkan "crane" dengan kemampuan 25 ton, akan tetapi truk harus dipotong-potong menjadi 2-3 bagian.
Ketika meninjau lokasi jembatan Widang, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Macfud Arifin sependapat bahwa jembatan Widang perlu ada pembenahan karena merupakan jembatan tua yang dibangun pada 1983.
"Apalagi ini jalan nasional. Sementara ini kendaraan besar-besar kita alihkan melalui Jalan Dandels, tapi kalau kendaraan kecil tetap bisa lewat di jembatan Widang," ucapnya menjelaskan.
Ditanya penyebab ambruknya jembatan Widang, ia mengatakan masih dalam penyelidikan."Ya yang penting jembatan tua harus sering dikontrol termasuk jembatan kereta api (KA) yang sudah tua-tua itu," ujarnya.
Ia menambahkan dalam kejadian ambruknya jembatan Widang sehari lalu itu yang mengakitkan tiga truk, dan sebuah sepeda motor tercebur telah menimbulkan satu korban jiwa dari pengemudi truk. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiyono, di lokasi jembatan Widang, Rabu, menjelaskan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII akan memperbaiki jembatan Widang yang ambruk sehingga bisa dimanfaatkan kembali.
"Soal teknis perbaikan kami kurang tahu," ucapnya.
Kepala BBPJN VIII Dirjen Bina Marga Kementerian PU Ketut Darmawahana, sebelumnya, menjelaskan sudah dipersiapkan untuk memperbaiki jembatan Widang bagian barat yang ambruk dengan memanfaatkan jembatan "bally".
"Kita sudah menyiapkan jembatan pengganti dengan konstruksi yang baru dan aman. Tim juga sudah survei lokasi," kata dia ketika mengunjungi jembatan Widang bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin.
Ia mantargetkan H-10 Hari Raya Idul Fitri perbaikan jembatan Widang di Tuban, sudah selesai sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berlebaran.
"Ya paling tidak awal Juni pembangunan jembatan "bally" sudah selesai. Tapi setelah itu harus diganti total," ucapnya menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, dari hasil pengecekan "crane" tidak mampu untuk mengangkat truk langsung dari Bengawan Solo. Sebab, kekuatan "crane" 40 ton, sedangkan dengan beban truk 18 ton, maka di jembatan Widang yang ditempati "crane" akan ada beban seberat 58 ton.
"Analisis kami ada kelebihan beban 20 persen dari kemampuan jembatan ya kami hentikan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mengangkat tiga truk dari Bengawan Solo tetap memanfaatkan "crane" dengan kemampuan 25 ton, akan tetapi truk harus dipotong-potong menjadi 2-3 bagian.
Ketika meninjau lokasi jembatan Widang, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Macfud Arifin sependapat bahwa jembatan Widang perlu ada pembenahan karena merupakan jembatan tua yang dibangun pada 1983.
"Apalagi ini jalan nasional. Sementara ini kendaraan besar-besar kita alihkan melalui Jalan Dandels, tapi kalau kendaraan kecil tetap bisa lewat di jembatan Widang," ucapnya menjelaskan.
Ditanya penyebab ambruknya jembatan Widang, ia mengatakan masih dalam penyelidikan."Ya yang penting jembatan tua harus sering dikontrol termasuk jembatan kereta api (KA) yang sudah tua-tua itu," ujarnya.
Ia menambahkan dalam kejadian ambruknya jembatan Widang sehari lalu itu yang mengakitkan tiga truk, dan sebuah sepeda motor tercebur telah menimbulkan satu korban jiwa dari pengemudi truk. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018