Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab ambrolnya jembatan Widang yang menghubungankan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban - Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan itu, Selasa (17/4).
"Semua anggota sudah turun untuk olah tempat kejadi perkara (TKP) untuk melihat penyebab kejadian kecelakaan ini. Minta waktu karena kerja sama dengan semua pihak," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Surabaya, Rabu.
Dengan kejadian ambrolnya jembatan itu, Machfud meminta pihak terkait agar lebih memperhatikan jembatan-jembatan yang tua dan ada di Jatim perlu diaudit terutama jembatan kereta api. "Yang layak diperbaiki ya diperbaiki, yang disangga ya harus disangga," katanya.
Machfud mengatakan, dari hasil pantuannya di TKP yang ada di Tuban, sudah ada upaya yang dilakukan tim untuk mengevakuasi truk melalui "crane" dengan bobot 50 ton Selasa (17/4) malam. Saat akan mengambil truk seberat 19 ton yang jatuh itu, tim menghitung secara teknis dari Kementerian PUPR dan Balai Jalan dinyatakan "crane" tidak mampu.
"Jangan sampai saat mengevakuasi truk, kita yang jadi korban. Tadi diputuskan untuk mengurangi bobot crane maksimal 25 ton. Untuk mengurangi agar beban tidak mengkhawatirkan truk harus dikosongkan isinya dan kemudian dipotong-potong untuk bisa dievakuasi," tuturnya.
Setelah evakuasi itu, sambung dia, Kementerian PUPR akan mengambil langkah setelah penyelidikan berencana segera membawa perlengkapan alat untuk membuat jembatan. Jembatan itu diharapkan bisa selesai H-10 Lebaran.
"Katanya permanen yang lebih bagus dan bisa diselesaikan Balai Besar Jalan. Lokasinya jembatan baru di situ. Kalau bisa lebih top lagi kenapa harus sementara," ucapnya.
Sementara karena ada peristiwa ini, truk-truk besar harus lewat jalan lama yakni Jalan Daendels, Jalan di Paciran.
"Kendaraan berat itu akan diberi petunjuk arah, jangan sampai dekat jembatan harus mutar dan mengganggu jalan lagi. Polisi jauh sebelumnya harus hadir untuk menunjukkan arah jalan ke mana. Baik yang menuju ke arah Tuban, juga Tuban ke Surabaya," katanya.
Dia menyatakan, akibat peristiwa itu satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Semua anggota sudah turun untuk olah tempat kejadi perkara (TKP) untuk melihat penyebab kejadian kecelakaan ini. Minta waktu karena kerja sama dengan semua pihak," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Surabaya, Rabu.
Dengan kejadian ambrolnya jembatan itu, Machfud meminta pihak terkait agar lebih memperhatikan jembatan-jembatan yang tua dan ada di Jatim perlu diaudit terutama jembatan kereta api. "Yang layak diperbaiki ya diperbaiki, yang disangga ya harus disangga," katanya.
Machfud mengatakan, dari hasil pantuannya di TKP yang ada di Tuban, sudah ada upaya yang dilakukan tim untuk mengevakuasi truk melalui "crane" dengan bobot 50 ton Selasa (17/4) malam. Saat akan mengambil truk seberat 19 ton yang jatuh itu, tim menghitung secara teknis dari Kementerian PUPR dan Balai Jalan dinyatakan "crane" tidak mampu.
"Jangan sampai saat mengevakuasi truk, kita yang jadi korban. Tadi diputuskan untuk mengurangi bobot crane maksimal 25 ton. Untuk mengurangi agar beban tidak mengkhawatirkan truk harus dikosongkan isinya dan kemudian dipotong-potong untuk bisa dievakuasi," tuturnya.
Setelah evakuasi itu, sambung dia, Kementerian PUPR akan mengambil langkah setelah penyelidikan berencana segera membawa perlengkapan alat untuk membuat jembatan. Jembatan itu diharapkan bisa selesai H-10 Lebaran.
"Katanya permanen yang lebih bagus dan bisa diselesaikan Balai Besar Jalan. Lokasinya jembatan baru di situ. Kalau bisa lebih top lagi kenapa harus sementara," ucapnya.
Sementara karena ada peristiwa ini, truk-truk besar harus lewat jalan lama yakni Jalan Daendels, Jalan di Paciran.
"Kendaraan berat itu akan diberi petunjuk arah, jangan sampai dekat jembatan harus mutar dan mengganggu jalan lagi. Polisi jauh sebelumnya harus hadir untuk menunjukkan arah jalan ke mana. Baik yang menuju ke arah Tuban, juga Tuban ke Surabaya," katanya.
Dia menyatakan, akibat peristiwa itu satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018