Tulungagung (Antaranews Jatim) - Ratusan ASN (aparatur sipil negara) yang memenuhi ruang Pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso terdiam khidmat mendengarkan tausiyah Ustad KH Imam Hambali dari Surabaya yang memberikan ceramah keagamaan dalam rangka peringatan Isra Mikraj di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Selasa.

Semua mendengar semua materi tausiyah yang disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad, Surabaya dengan gayanya lugas, logis dan sarat ilmu agama itu.

Sang Ustad banyak mengambil contoh kasus yang acapkali terjadi dan dialami orang dalam keseharian, sehingga jamaah pengajian keluarga besar ASN Pemkab Tulungagung antusias mengikuti kupasan tausiyah dai awal hingga usai.

"Cara penyampaian dan materi tausiyah beliau sarat ilmu agama. Contoh-contoh dari tausiyah lebih real, dan banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat," ucap Sudarmaji, Kabag Humas Pemkab Tulungagung memuji.

Tak hanya Sudarmaji yang antusias mendengar ceramah Ustad Imam Hambali. Hampir rata-rata perwakilan dinas/badan/lembaga yang datang memuji.

Dalam tausiyahnya, ustad Imam menjelaskan terkait pentingnya bersyukur atas nikmat Allah.

Bersyukur juga bisa dengan tertib melaksanakan salat lima waktu. Menjaga lisan juga penting. Salah satunya dibiasakan untuk berdzikir," ucap ustad Imam Hambali dalam penggalan tausiyahnya.

Dalam acara Isra Mikraj yang diikuti mayoritas jamaah dari kalangan ASN di lingkup Pemkab Tulungagung itu, tampak hadir Pjs Bupati Tulungagung Jarianto, jajaran forkopimda lain seperti Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar, Dandim 0807 Tulungagung Letkol (Inf) Wildan Bahtiar, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, camat se-Tulungagung, dan sejumlah tokoh agama.

Dalam sambutannya, Pjs Bupati Tulungagung Jarianto mengajak masyarakat melalui momentum Isra Mikraj untuk tetap istiqomah dalam melaksanakan ajaran Islam, dan menyempurnakan akhlak.

Peringatan Isra Mikraj dijadikan sebagai media atau pedoman pencerahan bagi sikap dan tindakan.

"Saya mengajak kaum muslimin untuk memantabkan ibadah salatnya sehingga setiap muslim merasa salah sebagai kewajiban yang yang harus dilaksanakan," kata Jarianto. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018