Jember (Antaranews Jatim) - Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, perlahan-lahan naik menjelang Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di wilayah setempat.
"Harga beberapa kebutuhan pokok memang naik selama beberapa hari terakhir, kecuali komoditas beras yang harganya justru perlahan-lahan makin menurun," kata Samik, pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember, Jumat.
Beberapa komoditas bahan pangan yang mengalami penaikan, yakni telur ayam ras naik dari Rp19 ribu menjadi Rp22 ribu per kilogram, gula pasir naik dari Rp11.500 menjadi Rp12 ribu/kg, daging ayam ras naik dari Rp29 ribu/kg menjadi Rp31 ribu/kg, cabai merah besar naik dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp50 ribu/kg, bawang merah naik dari Rp35 ribu/kg menjadi Rp41 ribu/kg.
"Harga telur ayam ras yang mengalami penaikan cukup signifikan karena pasokan dari sentra telur di Blitar berkurang, sedangkan permintaan cukup tinggi seiring dengan banyaknya hajatan dan tasyakuran pada bulan Rajab," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, naiknya harga bahan pokok tersebut masih cenderung stabil.
Ia berharap pasokan sejumlah bahan pokok juga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Jember.
"Biasanya harga bahan pokok terus melambung tinggi pada bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran 2018 sehingga kami berharap pasokan komoditas pangan ke pasar tradisional cukup," katanya.
Pantauan di Pasar Kebonsari, Pasar Kreongan, dan Pasar Tanjung tercatat harga beras Bengawan berkisar Rp10 ribu/kg hingga Rp11.500/kg, beras Mentik Rp12 ribu/kg hingga Rp12.500/kg, dan beras medium IR 64 sebesar Rp9.500/kg.
Untuk cabai merah besar berkisar Rp47 ribu/kg hingga Rp51 ribu/kg, cabai rawit berkisar Rp30 ribu/kg hingga Rp35 ribu/kg, bawang merah Rp41 ribu/kg, bawang putih berkisar Rp25 ribu/kg hingga Rp27 ribu/kg.(*)
Jelang Isra Mikraj, Harga Sembako di Jember Naik
Jumat, 13 April 2018 10:39 WIB
Harga telur ayam ras yang mengalami penaikan cukup signifikan karena pasokan dari sentra telur di Blitar berkurang, sedangkan permintaan cukup tinggi seiring dengan banyaknya hajatan dan tasyakuran pada bulan Rajab,