Jakarta (Antaranews Jatim) - Kementerian Luar Negeri mengeluarkan imbauan perjalanan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk tidak berkunjung ke Suriah terkait situasi keamanan di negara tersebut.
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu.
"Sehubungan dengan perkembangan situasi keamanan di Suriah, Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh warga negara Indonesia untuk tidak melakukan kunjungan ke Suriah sampai situasi keamanan membaik," kata pernyataan dari Kemlu RI tersebut.
Kementerian Luar Negeri juga mengimbau para WNI yang saat ini berada di Suriah untuk segera melaporkan diri dan selalu berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus.
Selanjutnya, bagi WNI yang ingin memberikan ataupun mendapatkan informasi terkini (update) mengenai situasi keamanan lebih lanjut di Damaskus dan sekitarnya dapat menggunakan aplikasi bergerak Safe Travel. Aplikasi Safe Travel dapat diunduh dalam format Android dan iOS.
Bagi WNI di Suriah yang memerlukan bantuan atau informasi juga dapat menghubungi "hotline" KBRI Damaskus pada nomor + 963 954444810 atau + 963937021018, dan dapat juga menghubungi "hotline" Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri pada nomor +62 812-9007-0027.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan pelaksanaan serangan ke Suriah dengan menargetkan pengguna senjata kimia setelah terjadinya serangan gas beracun pekan lalu, yang menewaskan setidaknya 60 orang.
Trump mengatakan operasi gabungan antara Amerika Serikat dengan Prancis dan Inggris sedang bergerak menuju sasaran dan bahwa mereka siap melanjutkan tindakan itu sampai Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia.
"Saya baru saja memerintahkan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk melakukan serangan secara tepat terhadap target-target yang berhubungan dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih. Ketika Trump berbicara, sejumlah ledakan terdengar di Damaskus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu.
"Sehubungan dengan perkembangan situasi keamanan di Suriah, Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh warga negara Indonesia untuk tidak melakukan kunjungan ke Suriah sampai situasi keamanan membaik," kata pernyataan dari Kemlu RI tersebut.
Kementerian Luar Negeri juga mengimbau para WNI yang saat ini berada di Suriah untuk segera melaporkan diri dan selalu berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus.
Selanjutnya, bagi WNI yang ingin memberikan ataupun mendapatkan informasi terkini (update) mengenai situasi keamanan lebih lanjut di Damaskus dan sekitarnya dapat menggunakan aplikasi bergerak Safe Travel. Aplikasi Safe Travel dapat diunduh dalam format Android dan iOS.
Bagi WNI di Suriah yang memerlukan bantuan atau informasi juga dapat menghubungi "hotline" KBRI Damaskus pada nomor + 963 954444810 atau + 963937021018, dan dapat juga menghubungi "hotline" Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri pada nomor +62 812-9007-0027.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan pelaksanaan serangan ke Suriah dengan menargetkan pengguna senjata kimia setelah terjadinya serangan gas beracun pekan lalu, yang menewaskan setidaknya 60 orang.
Trump mengatakan operasi gabungan antara Amerika Serikat dengan Prancis dan Inggris sedang bergerak menuju sasaran dan bahwa mereka siap melanjutkan tindakan itu sampai Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia.
"Saya baru saja memerintahkan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk melakukan serangan secara tepat terhadap target-target yang berhubungan dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih. Ketika Trump berbicara, sejumlah ledakan terdengar di Damaskus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018