Kota Gaza (Antaranews Jatim/Xinhua-OANA) - Dalam pemandangan langka, perempuan Palestina berada di garis depan selama bentrokan Jumat (13/4) dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel.

Tembakan gencar peluru dan gas air mata oleh tentara Israel tidak menghalangi perempuan demonstran untuk bergabung dalam protes mingguan di daerah perbatasan Jalur Gaza.

Ribuan orang Palestina berkumpul di bagian timur Jalur Gaza untuk menggelar protes mereka dalam pertemuan terbuka Jumat ketiga berturut-turut guna menentang Israel.

Sebagai bagian dari pertemuan terbuka enam-pekan yang diberi nama "Pawai Akbar Kepulangan", yang dimulai pada 30 Maret, rakyat Palestina menggelar lima pertemuan terbuka di bagian timur Jalur Gaza di sepanjang perbatasan dengan Israel untuk berdemonstrasi.

Pawai tersebut direncanakan mencapai puncaknya pada 15 Mei, hari setelah peringatan ke-70 kemerdekaan Israel tapi diperingati oleh rakyat Palestina sebagai Hari Nakba, atau "Hari Bencana".

Pada Jumat ketiga pawai itu, perempuan melemparkan batu ke arah tentara Israel sementara yang lain mengibarkan bendera Palestina di sepanjang pagar pembatas.

Perempuan lain membawa ban karet dan mengangkutnya buat demonstran yang membakar ban itu guna menghalangi daya pandang tentara Israel guna menghindari jatuhnya korban jiwa di kalangan pemrotes.

"Kehadiran saya pada pertemuan terbuka ini ialah untuk membantu kaum pria dalam perjuangan nasional," kata Salsabil, seorang perempuan yang berusia 23 tahun,  selama protes di Kota Gaza kepada Xinhua  --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Salsabil, yang berasal dari pengungsi dari Kota Jaffa di Israel, mengatakan demonstrasi damai itu memerlukan keikut-sertaan semua unsur masyarakat.

"Bergabung dalam protes semacam ini membawa kami lebih dekat dengan kembali ke rumah kami. Kami dipaksa meninggalkannya," kata wanita itu, sambil memegang batu di tangannya.

Perempuan muda tersebut mengatakan ia tahu berbahaya buat dia untuk berada di tempat semacam itu, tapi ia menegaskan bahwa penting buat semua perempuan untuk terlibat dalam masalah nasional mereka. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018