Kediri (Antaranews Jatim) - Dua pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Kota Kediri, Jawa Timur,  Aulia Fidia dan Sona Faizah berhasil membuat antiseptik dengan bahan baku alami, yaitu dari ekstrak bawang merah serta belimbing wuluh.

Seorang pelajar pembuat antiseptik, Aulia Fidia,  mengatakan membuat antiseptik ini membutuhkan kesabaran, salah satunya waktu pemanasan. Jika panas tidak stabil, akan berpengaruh pada hasil akhir.

"Butuh kesabaran saja. Untuk membuat ini kan dari bahan alam, pikirnya mudah hanya diblender. Tapi, ternyata butuh kesabaran waktu pemanasan. Ada perbedaan warna yang berpengaruh pada tisu untuk antiseptik muncul bercak," kata Aulia di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, untuk antiseptik tersebut memang juga memanfaatkan kertas tisu. Ia dengan temannya sudah melakukan uji coba pada 10 responden yang juga teman sebaya, dan hasilnya ternyata juga berpengaruh cukup baik.

Sementara itu, Sona Faizah  mengatakan ia dengan temannya sudah berupaya keras membuat antiseptik dari bahan baku alami itu. Bahan berupa bawang merah dan belimbing wuluh sengaja diambil, sebab sangat mudah dan terjangkau harganya.

Ia juga bangga, karena dari hasil karyanya pernah ikut lomba di Jakarta pada Februari 2018, dan berhasil masuk nominasi. Padahal, saat itu ada 1.300 peserta yang ikut. Bahkan, pada Juli 2018, ia dengan temannya juga akan kembali ikut lomba di Selangor, Malaysia. Hasil karya yang dibuat berhasil masuk 20 besar, mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.

"Untuk persiapannya kami mau uji laboratoriumkan juga untuk uji bakteri. Kami juga teliti untuk turunkan panas, apakah ampuh atau tidak, ternyata juga bisa. Kami juga uji literatur, dimana bawang merah mengandung senyawa Alliin (Allylcysteine sulfoxide) berfungsi turunkan panas juga," kata dia.

Ia juga menegaskan, akan berbuat yang terbaik dalam lomba tersebut. Ia berharap, ke depan hasil karyanya itu juga bisa dijual ke pasaran, bahkan dipatenkan.

Guru pembimbing dua pelajar itu, Kartindria Farid Nugroho mengatakan, bawang merah dan belimbing wuluh dari hasil penelitian terdapat kandungan tanin dan flavonoid. Bahan tersebut juga berperan besar terhadap antiseptik.

Dari hasil ekstrak yang telah dibuat, diletakkan di tisu basah dengan tujuan bisa untuk "Hand sanitizer". Tisu basah tersebut sebagai antiseptik.

"Jadi, prinsipnya bekerja sederhana. Pemanfaatan bahan alam. Nanti lomba di Selangor, ada presentaasi serta uji praktik. Kami juga bangg, dari pihak sekolah mendukung penuh, baik kebutuhan maupun alat praktik," tutur pria yang juga alumni sekolah itu.

Sementara itu, Kepala SMAN I Kota Kediri Widayat mengatakan, pihak sekolah memang sudah berkomitmen untuk mendorong para peneliti muda berkarya. Sekolah memberikan fasilitas serta bantuan yang mereka butuhkan.

"Salah satu program sekolah adalah bagiamana generasi muda punya semangat penelitian. Anak-anak kami dorong jadi peneliti muda, adapun sekolah semampunya memberikan bantuan apa yang mereka butuhkan sesuai kurikulum yang ada," kata Widayat. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018