Probolinggo (Antaranews Jatim) - Petambak garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai mengolah lahan garamnya untuk mempercepat produksi karena pertengahan April 2018 diprediksi sudah memasuki musim kemarau.

Petambak garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Suparyono, Kamis, mengaku sudah mulai mengolah lahan garamnya sejak awal pekan April 2018 dan sudah membuat pematang lahan, serta pengeringan meja kristalisasi garam.

"Saat ini saya juga sedang membuat ulir filter yakni sistem penuaan air laut menjadi garam, sehingga proses kristalisasi di meja garam bisa lebih cepat," katanya di Probolinggo.

Ia mengatakan kelompok garamnya telah memiliki lahan seluas 4 hektare dan membuka lahan baru lagi seluas 2 hektare, sehingga kelompok petambaknya mengelola seluas 6 hektare untuk tahun 2018.

"Untuk pembukaan lahan garam baru biayanya lebih tinggi karena lahan yang tidak fungsi itu harus dibajak lebih dulu dan biaya membajaknya saja membutuhkan anggaran sebesar Rp7 juta untuk 2 hektare itu," tuturnya.

Menurutnya pihaknya mengeluarkan biaya sebanyak Rp15 juta untuk seluruh proses pengolahan lahan garam mulai dari pembelian pestisida untuk membunuh cacing dan binatang laut lainnya yang bisa menjadi perusak lahan hinga ongkos tenaga kerja.

"Pengolahan lahan diperkirakan selesai dalam waktu dua pekan dan mudah-mudahan satu bulan lagi kami sudah mulai panen garam perdana di Kelompok Kalibuntu Sejahtera I," katanya.

?Sementara itu, banyak petambak garam selama musim hujan membudidaya bandeng dan terpaksa memanen dini bandeng tersebut karena musim kemarau datang lebih cepat daripada perkiraan para petambak garam di Problinggo.

"Saya panen dini bandeng yang di tambak karena biar cepat memproduksi garam. Saat ini harga garam masih tinggi dan kalau terlambat memproduksi garam dikhawatirkan harganya akan anjlok," kata Nasution, petambak garam asal Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018