Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terus menyalurkan bantuan sembako dan material bangunan untuk ratusan keluarga di wilayah tersebut yang rumahnya rusak diterjang angin puting beliung, Senin (9/4).

"Kami ingin memberikan `support` dan dukungan moral kepada para korban agar tidak larut dalam kesedihan," kata Pjs Bupati Tulungagung Jarianto saat memimpin penyaluran bantuan ke Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Selasa.

Jarianto tidak sendirian. Ia tampak didampingi Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar beserta jajaran OPD (organisasi perangkat daerah), dan Muspika Sumbergempol.

Setelah melihat dampak kerusakan pascaputing beliung, mereka juga bertemu dan berdialog dengan para keluarga korban dan menyalurkan bantuan sembako serta material bangunan secara langsung.

Aksi simpati jajaran Pemda Tulungagung dan kepolisian ini tak pelak mendapat apresiasi warga. Kepada Jarianto dan Kapolres, salah satu perwakilan warga mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.

Dengan pemberian sembako ini, diharapkan dapat membantu kebutuhan mereka (korban) melihat kondisi rumah yang rusak dan tidak bisa memasak.

Untuk bangunan rumah yang rusak, pemerintah tetap akan memberikan bantuan beruap genting maupun esbes, dan sudah di distribusikan kepada korban.

"Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang tertimpa musibah," kata Jarianto.

Berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Tulungagung, bencana puting beliung yang terjadi pada Senin (9/4) sekitar pukul 15.00 WIB, menerjang tiga kecamatan Kecamatan Sumbergempol, Boyolangu, dan Gondang.

Untuk Kecamatan Sumbergempol ada enam desa yang diterjang puting beliung meliputi Desa Doroampel, Junjung, Wonorejo, Bendiljati Kulon, Tambakrejo, dan Podorejo dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak sekitar 312 KK.

Kemudian untuk Kecamatan Boyolangu di Desa Karangrejo, merusak 31 rumah, dan yang terakhir di Kecamatan Gondang ada dua desa yakni Desa Gondosuli dan Macanbang yang menerjang 86 KK.

"Total ada sekitar 429 rumah yang diterjang angin kencang, namun untuk korban jiwa tidak ada. Mayoritas mengalami rusak ringan namun korbannya cukup banyak," kata Kepala BPBD Tulungagung, Soeroto.

Soeroto menambahkan, hujan disertai angin kencang memang selalu terjadi ketika tiba peralihan musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.

Dimulai dengan cuaca yang cukup panas, dan tiba?tiba terjadi mendung tebal, maka dipastikan sering terjadi angin puting beliung.

"Untuk intensitas hujan diperkirakan masih sering terjadi, namun intensitasnya sudah mulai menurun. Kendati demikian masyarakat harus tetap waspada terhadap dampak perubahan musim ini," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018