Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 42.245 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas IX mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 di hari pertama, Senin, yang berjalan dengan tertib dan lancar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan pelaksanaan USBN 2018 ini, dibagi menjadi tiga gelombang yakni pertama berlangsung pukul 07.30-09.30 WIB, kedua belangsung pukul 10.30-12.30 WIB, dan ketiga mulai pukul 14.00-16.00 WIB.

"Sudah sejak tiga tahun ini, Surabaya menyelenggarakan 100 persen USBN berbasis komputer," kata Ikhsan ketika memantau langsung jalannya USBN di ruang posko USBN dan UNBK di kantor Disdik Surabaya.

Menurut dia, hal yang utama dari pelaksanaan ujian adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Sebuah prestasi, lanjut dia, adalah hal yang penting, namun nilai kejujuran adalah jauh lebih penting.

"Tujuannya adalah untuk menghantarkan para siswa menjadi calon-calon generasi emas bangsa yang berakhlak mulia," ujarnya.

Ia menambahkan guna mensukseskan gelaran USBN dan UNBK berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Disdik bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, mulai dari penyediaan sarana dan presarana komputer, hingga memberikan pembekalan baik kepada guru, proktor dan teknisi.

"Harapannya saat pelaksanaan USBN dan UNBK nanti bisa berjalan dengan lancar," katanya.

Sementara itu, Kepala SMPN 39 Edi Prasetijo mengatakan pelaksanaan USBN gelombang pertama telah berjalan dengan lancar, sebelum mengerjakan soal USBN terlebih dahulu para siswa mendengarkan tata tertib pelaksanaan ujian yang dibacakan oleh pengawas ruangan.

"Meskipun terdapat soal esai, namun para siswa tidak tegang mengerjakan soal-soal karena sebelumnya mereka sering berlatih mengerjakan soal-soal try out," ujarnya.

Berbeda dengan Edi, Kepala SMPN 19 Shahibur Rachman melengkapi peserta dengan tanda kartu ujian meski nama dan foto mereka telah tepampang pada setiap ruang pelaksanaan ujian.

Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar identitas para peserta dapat dengan mudah dikenali oleh para pengawas ruang. "Tidak hanya di SMPN 19 saja, namun sekolah-sekolah lain juga melakukan hal yang sama untuk mempermudah pengawas mengenali peserta ujian," ujar Shahibur.

Sementara itu, salah seorang peserta ujian siswi kelas IX SMPN 23 Dinda Febri Putri Taher mengatakan dengan adanya soal esai pada USBN berbasis komputer mampu mengasah dan mengembangkan cara berfikir siswa terhadap empat hal yakni (Communication, Collaborative, Critical Thinking, and Creativity).

"Lewat jawaban soal esai daring bisa langsung diketik pada komputer, sehingga membantu mempermudah kami mengerjakan soal," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018