Surabaya (Antaranews Jatim) - Mahasiswa di 11 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) tahun ini bisa mengambil sistem kredit semester (SKS) lintas kampus sebagai bentuk sinergitas PTN-BH dalam mengembangkan pendidikannya.
Ketua Majelis Senat Akademik PTN-BH Prof Tridoyo Kusumastanto di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu mengatakan hal itu sesuai dengan salah satu kesepakatan dari pertemuan 11 PTN-BH di kampus setempat.
"Misalkan mahasiswa ITS nanti jika mau ambil manajemen bisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) bisa, karena di sana lebih dahulu menerapkan kuliah itu," kata dia.
Dengan demikian, sambungnya, mahasiswa ITS bisa merasakan kuliah di kota lain. Namun tetap berstatus mahasiswa ITS dan akan menjadi lulusan ITS.
"Kalau masalah pembiayaan sepertinya antarPTN-BH tidak akan menerapkan tambahan biaya, ke luar negeri saja bisa `free` kok yang antarPTN-BH tidak bisa `free`," ujarnya.
Ketua Senat Akademik ITS yang juga Wakil Ketua MSA PTN-BH, Prof Priyo Suprobo menambahkan untuk membahas lebih lanjut kerja sama ini, setelah pertemuan di ITS ini akan dibentuk tim kecil dari perwakilan senat akademik, perwakilan rektor, perwakilan Majelis Senat Akademik dan Forum Dewan Guru Besar.
"Tim ini akan membahas lebih lanjut kerja sama antarPTN-BH dan mengawal terbentuknya payung hukum untuk jalannya otonomi PTNBH," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta adanya penghapusan pajak di PTN-BH agar bisa meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya untuk memberikan lebih banyak uang kuliah tunggal (UKT) rendah pada mahasiswa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Majelis Senat Akademik PTN-BH Prof Tridoyo Kusumastanto di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu mengatakan hal itu sesuai dengan salah satu kesepakatan dari pertemuan 11 PTN-BH di kampus setempat.
"Misalkan mahasiswa ITS nanti jika mau ambil manajemen bisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) bisa, karena di sana lebih dahulu menerapkan kuliah itu," kata dia.
Dengan demikian, sambungnya, mahasiswa ITS bisa merasakan kuliah di kota lain. Namun tetap berstatus mahasiswa ITS dan akan menjadi lulusan ITS.
"Kalau masalah pembiayaan sepertinya antarPTN-BH tidak akan menerapkan tambahan biaya, ke luar negeri saja bisa `free` kok yang antarPTN-BH tidak bisa `free`," ujarnya.
Ketua Senat Akademik ITS yang juga Wakil Ketua MSA PTN-BH, Prof Priyo Suprobo menambahkan untuk membahas lebih lanjut kerja sama ini, setelah pertemuan di ITS ini akan dibentuk tim kecil dari perwakilan senat akademik, perwakilan rektor, perwakilan Majelis Senat Akademik dan Forum Dewan Guru Besar.
"Tim ini akan membahas lebih lanjut kerja sama antarPTN-BH dan mengawal terbentuknya payung hukum untuk jalannya otonomi PTNBH," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta adanya penghapusan pajak di PTN-BH agar bisa meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya untuk memberikan lebih banyak uang kuliah tunggal (UKT) rendah pada mahasiswa.(*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018