Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menghidupkan kembali kawasan Jalan Tunjungan yang merupakan salah satu ikon sejarah Kota Pahlawan dengan cara aktif menggelar acara "Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan" setiap bulannya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat, mengatakan Jalan Tunjungan adalah jalan yang bersejarah karena banyak sejarah yang telah terjadi di jalan tersebut.

"Dulu kawasan Jalan Tunjungan seperti kota mati. Namun sekarang jalan ini hidup. Itu cara kami mengemas kota Surabaya agar banyak yang berkunjung ke sini," katanya.

Menariknya, kata Risma, acara mlaku-mlaku Nang Tunjungan atau jalan-jalan di Tunjungan yang digegelar pada Kamis (29/3) malam dikemas berbeda dari sebelumnya, karena pada acara malam ini menjadi ajang pemberian penghargaan Public Relation (PR) Award yang digelar PR Award.

Selain itu, lanjut dia, para pelaku UKM di Surabaya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari acara tersebut, sehingga perekonomian warga terus berputar dan UKM terus terdorong untuk tumbuh.

"Kami bangga menjadi tuan rumah ajang PR Indonesia, karena bagi kami tamu adalah raja yang harus kami layani," ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan itu akan dikuti oleh sekitar 150 UKM yang ada di Surabaya.

Mereka terdiri dari Pahlawan Ekonomi, Dekranasda, UKM Dinas Koperasi, UKM dolly, UKM Dinas Perdagangan, UKM Kampung Lawas Maspati serta mengajak pihak hotel yang akan menyediakan food and beverage.

"Mereka menyediakan makanan khas Surabaya sesuai dengan klasternya masing-masing. Mereka akan menempati 95 meja, setiap meja diisi oleh dua sampai tiga UKM," katanya.

Melalui cara ini, lajut dia, maka Jalan Tunjungan yang sangat fenomenal akan hidup kembali seperti yang diharapkan Pemkot Surabaya. Disamping itu, para pelaku UKM di Surabaya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari acara ini, sehingga perekonomian warga terus berputar dan UKM terus terdorong untuk tumbuh. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018