Sampang (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Jawa Timur, pada tahun ini mengajukan sebanyak 190 formasi rekrutmen apartur sipil negara (ASN) di bidang kesehatan untuk memperluas jangkauan akses pelayanan kesehatan di wilayah itu.
"Jumlah formasi sebanyak 190 orang di bidang kesehatan ini sesuai dengan kebutuhan Dinkes," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Sampang Asrul Sani di Sampang, Senin.
Pengajuan formasi kesehatan itu disampaikan pihaknya ke Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKP-SDM) terkait dengan formasi tenaga kesehatan.
Pengajuan tersebut berdasarkan surat dari Kemenpan yang rencananya pada bulan April 2018 akan ada seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur umum dengan bidang tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
Menurut Asrul Sani, jumlah kebutuhan formasi ASN di bidang kesehatan itu untuk semua jenis keahlian, seperti apoteker, Kesmas, sanitarian, formasi, dan tenaga analisis kesehatan.
Jumlah pengajuan formasi yang kami sampaikan sebanyak 190 ASN merupakan jumlah ideal. Pasalnya, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti berapa kuota yang akan ditetapkan oleh Pemerintah.
Saat ini, kata dia, jumlah tenaga kesehatan di Sampang masih terbatas sehingga banyak tenaga medis dan bidan yang masih berstatus sebagai tenaga sukarelawan.
Menurut data di Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, tenaga medis yang belum memadai itu yang bertugas di sejumlah puskesmas pembantu.
"Saat ini ada sebanyak 57 puskesmas pembantu yang efektif di Kabupaten Sampang. Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang bertugas di puskesmas pembantu tersebut, terutama tenaga medis dari ASN," katanya.
Oleh karena itu, kata Asrul Sani, sejumlah puskesmas pembantu yang ada di Kabupaten Sampang terpaksa harus melibatkan perawat magang.
"Ini memang kurang ideal. Akan tetapi, karena kondisinya yang mendesak, ya, mau bagaimana lagi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jumlah formasi sebanyak 190 orang di bidang kesehatan ini sesuai dengan kebutuhan Dinkes," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Sampang Asrul Sani di Sampang, Senin.
Pengajuan formasi kesehatan itu disampaikan pihaknya ke Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKP-SDM) terkait dengan formasi tenaga kesehatan.
Pengajuan tersebut berdasarkan surat dari Kemenpan yang rencananya pada bulan April 2018 akan ada seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur umum dengan bidang tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
Menurut Asrul Sani, jumlah kebutuhan formasi ASN di bidang kesehatan itu untuk semua jenis keahlian, seperti apoteker, Kesmas, sanitarian, formasi, dan tenaga analisis kesehatan.
Jumlah pengajuan formasi yang kami sampaikan sebanyak 190 ASN merupakan jumlah ideal. Pasalnya, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti berapa kuota yang akan ditetapkan oleh Pemerintah.
Saat ini, kata dia, jumlah tenaga kesehatan di Sampang masih terbatas sehingga banyak tenaga medis dan bidan yang masih berstatus sebagai tenaga sukarelawan.
Menurut data di Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, tenaga medis yang belum memadai itu yang bertugas di sejumlah puskesmas pembantu.
"Saat ini ada sebanyak 57 puskesmas pembantu yang efektif di Kabupaten Sampang. Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang bertugas di puskesmas pembantu tersebut, terutama tenaga medis dari ASN," katanya.
Oleh karena itu, kata Asrul Sani, sejumlah puskesmas pembantu yang ada di Kabupaten Sampang terpaksa harus melibatkan perawat magang.
"Ini memang kurang ideal. Akan tetapi, karena kondisinya yang mendesak, ya, mau bagaimana lagi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018