Surabaya (Antaranews Jatim) - Kolaborasi dua pelukis ternama Kartika Affandy (putri maestro pelukis, Affandy Koesoema) dan Sadikin (pelukis kaki asal Malang) meramaikan pameran dan lelang lukisan perjuangan karya maestro pelukis Indonesia di Hotel Bumi, Surabaya, Minggu.

"Ini kebanggaan tersendiri bagi saya bisa berkolaborasi dengan mami Kartika. Ini tadi spontanitas, saya mengajak mami," kata Sadikin kepada Antara usai melakukan demonstrasi melukis dengan kaki bersama Kartika Affandi.

Sadikin mengatakan pada awalnya dirinya diminta pihak panitia demonstrasi melukis sendiri di acara tersebut. Pada saat itu, Kartika menyanyiksanya Sadikin melukis pemandangan dari awal sampai akhir.

Setelah selesai melukis, Sadikin mendekati Kartika dengan meminta menambahi goresan tinta dalam lukisannya. Spontanitas, Kartika menyetujui permintaan Sadikin secara tiba-tiba tersebut.

"Ini memberikan semangat dan motivasi saya. Selama ini saya mendambakan bisa berkolaborasi," katanya.

Menurut dia, lukisan yang dibuatnya berjenis lukisan impres atau memainkan kekuatan sinar, antara terang dan gelap. "Ini membuat gerakan yang tepat yang namanya impres sionisme. Jadi perlu percepatan juga," ujarnya.

Adapun makna dari lukisan pemandangan itu, lanjut dia, adalah mengajak semua orang mengenal untuk kembali alam yang dimiliki Indonesia. Ia mengatakan terdapat rumah gubuk dalam lukisan itu, artinya banyak orang melupakan keindahan dan aslinya alam Indonesia.

"Ada juga gerobak sapi atau cikar atau rumah-rumah," katanya.

Tapi dengan adanya gedung pencakar langit atau pusat-pusat perbelanjaan di mana-mana, keaslian Indonesia yang dahulu itu hilang begitu saja. "Harapan perjuangan tidak melupakan basic dari Indonesia. Mami Kartika menambahkan matahari, jadi lukisan ini diharapkan menyinari orang-orang itu," katanya.

Sementara itu, Kartika Affandy mengagumi lukisan dari Sadikin tersebut. Ia menambahkan unsur cahaya matahari dalam lukisannya dengan tujuan memberikan cahaya orang-orang yang merasakan.

"Saya itu tidak bisa melukis. Ibu saya juga tidak pernah sekolah, tidak bisa membaca dan menulis, tapi bisa menggambar. Semua itu kemauan," katanya.

Promotor Pameran dan Lelang Lukisan Singky Soewadji mengatakan ada sekitar 120 lukisan yang terseleksi, ada 10 lukisan karya keluarga besar Affandy, dan dua di antaranya adalah karya almarhum Affandy.

Pameran dan lelang lukisan Affandi tersebut dilakukan dalam rangka menggalang dana kampanye pasangan Cagub dan cawagub Jatim, Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.

Karya Maestro Affandy yang akan dijadikan mascot untuk dilelang adalah "Petarung Sejati" yang dilukis tahun 1976, bakal dipatok dengan harga Rp10 miliar dan "Papua" yang dilukis tahun 1974 di Papua yang dipatok seharga Rp25 miliar.

Kedua lukisan karya Affandy ini adalah koleksi paling berharga bagi keluarga Affandy dan tersimpan ditempat khusus di dalam museum Affandi Yogyakarta dan tidak pernah dipamerkan sebelumnya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018