Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur, khofifah Indar Parawansa, optimistis jika regenerasi perajin batik yang ada di Kabupaten Sidoarjo kasusnya di Desa Ngares, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur bakal terpenuhi menyusul banyaknya anak muda yang bekerja di sektor batik ini.

"Setelah saya melihat prosesnya dari dekat, saya melihat kalau pekerja perajin batik di Sukodono ini masih banyak didominasi oleh anak-anak muda, itu artinya tidak perlu ada kekhawatiran akan regenerasi perajin batik di Sidoarjo," katanya saat mengunjungi perajin batik di Sukodono, Sidoarjo, Jumat.

Ia mengemukakan, batik yang ada di Kabupaten Sidoarjo, seperti yang ada di Sukodono ini cukup meraih dan unik, selain itu pengerjaannya juga sudah cukup bagus.

"Saya juga sudah melihat adanya perajin batik yang ada di Bangkalan dan juga Sampang Madura, mungkin bisa dikolaborasikan dengan baik, termasuk yang dari Bangkalan itu datang ke Sidoarjo untuk belajar lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, perajin batik memang memiliki sasaran pasar tersendiri, dan oleh karena itu batik tulis di Sukodono ini harus terus dikembangkan mengingat potensi pasar yang cukup menjanjikan.

"Pasar yang dibidik juga kelas menengah sampai dengan kelas atas, sehingga potensi yang bisa dikembangkan ini nanti cukup banyak, seperti dari pembiayaan, pelatihan tenaga kerja dan juga pemasaran yang bisa dilakukan," ucapnya.

Sebelum ke Perajin Batik Sukodono pihaknya juga melakukan kunjungan ke Pasar Sukodono untuk mendengar keluhan pedagang yang ada di dalam pasar, termasuk juga potensi apa saja yang bisa dikembangkan.

"Rata-rata setiap pasar yang saya datangi selalu mengeluhkan sarana dan prasarana yang ada, oleh karena itu perlu adanya pembenahan supaya pasar menjadi lebih baik lagi," katanya.

Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Dardak untuk maju dalam pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Pasangan ini melawan pasangan Saifullah Yusuf yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018