Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meresmikan "Kampung Durian" sebagai salah satu objek wisata yang memberikan kesempatan pengunjung untuk menikmati berbagai buah berduri dengan aroma menyengat itu.

Bupati meresmikan Kampung Durian yang menyediakan macam durian dari wilayah paling timur Pulau Jawa itu, seperti durian merah, durian jingga, hingga durian pelangi di Dusun Sembawur, Desa Songgon, Kecamatan Sonngon, Sabtu.

Songgon merupakan salah satu daerah penghasil durian. Di kecamatan ini terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian. Khusus di Kampung Durian, terdapat sekitar 4.000 pohon durian.

"Ini merupakan kreasi masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi kampungnya. Ini menarik, suasananya sejuk, cocok untuk liburan keluarga," ucap Anas, berpromosi.

Kampung tersebut tak terlalu jauh dari Kota Banyuwangi. Cukup 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Sesampainya di Dusun Sembawur, para pengunjung akan berhenti di pintu gerbang menuju kampung durian. Semua kendaraan di tampung di tempat parkir yang telah tersedia di sepanjang jalan.

Para pengunjung lantas berjalan kaki di jalan setapak sejauh 500 meter. Di sepanjang jalan itulah, kebun durian terbentang luas. Para petani durian di daerah itu menyediakan gubuk kayu di samping jalan, sementara durian disajikan yang dipetik langsung dari pohonnya.

Selain di sepanjang jalan, Kampung Durian juga menyajikan tempat khusus untuk bisa menikmati durian dengan nuansa yang lebih alami, dengan nama "Durian Garden Likin". Lokasi itu letaknya berada di ujung selatan jalan setapak di kampung tersebut.

Suasana itu dilengkapi dengan suara gemiricik air kali yang segar dan kolam-kolam ikan sehingga menambah suasana nyaman bagi pengunjung yang menikmati durian.

Di "Durian Garden Likin" tersebut, pengunjung dapat mencicipi durian bakar dengan rasa berbeda dari durian biasa. Kadar air buah durian yang dibakar menjadi berkurang sehingga rasanya lebih legit dan kesat.

Selain itu, ada banyak varian durian yang bisa dinikmati di perkampungan yang berada di kawasan lereng Gunung Raung tersebut. Bahkan ada beberapa pohon durian yang merupakan endemik Banyuwangi, seperti durian merah, oranye, pelangi dan kuning.

Berbagai jenis varian durian tersebut tumbuh alami dan telah berpuluh tahun lamanya di kampung itu.

"Semuanya memiliki cita rasa Banyuwangi. Cita rasa yang tidak bisa dinikmati dari durian yang tumbuh di daerah lainnya," ungkap Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan yang melakukan pendampingan di Kampung Durian.

Banyuwangi, kata Arief, memiliki banyak varian durian. Durian merah saja memiliki 75 varian, belum yang jenis lainnya. Selain itu, durian Banyuwangi memiliki kekhasan rasa tersendiri.

Arief menjelaskan di Kampung Durian ini dikhususkan untuk durian Banyuwangi. Ini karena pihaknya ingin memperkenalkan durian khas Banyuwangi kepada masyarakat.

"Kampung Durian ini khusus durian dari Banyuwangi saja, tidak dari tempat lain," kata Arief.

Bagaimana stok durian di Kampung Durian apabila tidak masuk musim panen? Menurut Arief, durian di Banyuwangi sebenarnya ada sepanjang musim, tidak hanya pada musim panen seperti saat ini.

"Durian di Banyuwangi sebenarnya ada terus sepanjang musim. Karena selain Songgon, banyak kecamatan lainnya yang juga penghasil durian. Hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak seperti musim panen, sehingga tidak perlu khawatir," ujarnya.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018