Lumajang (Antaranews Jatim) - Akses jalan menuju objek wisata Puncak Bukit 29 (B-29) di Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat karena tertimbun tanah longsor.

"Hujan deras yang terjadi selama dua hari yakni pada Selasa (13/3) hingga Rabu (14/3) menyebabkan tebing di Dusun Krajan, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, longsor pada Kamis (15/3) sore," kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang M. Wawan Hadi di Lumajang, Jumat.

Tebing longsor tersebut berada di jalan desa sebelum portal pintu masuk objek wisata Puncak B-29 sehingga akses jalan menuju kawasan wisata negeri di atas awan tersebut tertutup total karena tertimbun longsor.

"Areal perkebunan sayur di sisi jalan menuju Puncak B-29 yang berjarak sekitar 850 meter tiba-tiba longsor menutup total akses jalan paving menuju objek wisata B-29, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan," tuturnya.

Menurutnya tebing yang longsor tersebut berakibat terjadi longsoran tanah sepanjang 13 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan lebar jalan 2,5 meter, sehingga pihak Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang sudah meninjau lokasi kejadian dan melakukan "asessment".

"Kami sudah berkoordinasi dengan Danramil Senduro, Kapolsek Senduro dan Kepala Desa Argosari dan kelompok sadar wisata, serta Dukun adat Tengger Kariyole untuk melakukan pendataan dan penanganan longsoran," katanya.

Saat terjadi longsor, lanjut dia, kendala di lokasi yakni cuaca gerimis, kondisi gelap, dan alat berat tidak bisa masuk karena jalan cor masih dua hari dan di Desa Argosari tidak boleh melakukan kegiatan karena menjelang Hari Raya Nyepi.

"Berdasarkan koordinasi dengan semua pihak, dihasilkan kesepakatan bahwa kerja bakti untuk pembersihan jalur menuju objek wisata Puncak B-29 yang tertimbun longsor baru akan dilakukan pada Senin (19/3) karena saat ini warga Tengger di Desa Argosari sedang melaksanakan rangkaian acara Hari Raya Nyepi," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018