Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendorong kepada pelajar yang ada di kabupaten setempat untuk mempromosikan wisata lewat tidak yang dibuat dan disebarkan melalui media sosial.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Sidoarjo, Heri Soesanto, Kamis mengatakan, ilmu yang didapatkan ini bisa dipergunakan dengan sebaiknya mulai dari mencari mengolah mepublikasikan dalam sebuah berita.

"Tatkala menulis juga ada undang-undang berlaku yaitu undang-undang pers, beritahukan sesuatu juga hak jawab sepihak lainnya masyarakat jika sebuah berita tersebut layak untuk diberitakan," ucapnya di sela kegiatan pelatihan jurnalistik pelajar di Sidoarjo.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, kata dia, juga mendorong supaya para peserta ini bisa mempromosikan Kabupaten Sidoarjo dengan tulisan yang dibuat tersebut.

"Hal itu karena di Sidoarjo ini banyak terdapat tempat wisata seperti Lumpur Sidoarjo, Candi Pari, Wisata Belanja Tanggulangin dan juga lokasi-lokasi yang lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini sudah zamannya untuk berdaya saing, bukan hanya dari kabupaten sekitar tetapi juga dengan negara lain dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN seperti sekarang ini.

"Oleh karena itu, potensi tersebut harus terus dikembangkan supaya Kabupaten Sidoarjo ini bisa bisa lebih dikenal dunia luar lebih baik lebih dari sekarang," ujarnya.

Dalam kegiatan itu, puluhan pelajar setingkat sekolah menengah atas (SMA) mengikuti pelatihan ilmu jurnalistik yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Sidoarjo dalam rangka menangkal berita hoax yang akhir-akhir ini sering terjadi.

Ketua IPNU Sidoarjo Fahrizal Muafi mengatakan, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menanggulangi berita-berita hoax yang selama ini banyak beredar di masyarakat.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini mampu menangkal berita hoax yang banyak beredar di masyarakat, dan para pelajar ini bisa lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial," katanya.

Ia mengemukakan, dalam penulisan jurnalistik jangan sampai dimanfaatkan untuk kelompok tertentu atau memutarbalikkan fakta seperti berita hoax dengan data pendapat subjek tinggi.

"Peserta pelatihan jurnalistik ini berasal dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Dimana dari target awal 75 orang peserta membeludak lebih dari target tersebut," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018