Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis meluncurkan aplikasi "Jalin Kasih" yang merupakan sistem terintegrasi untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Semoga ini bisa mempercepat pengentasan kemiskinan. Saat ini kemiskinan Banyuwangi 8,6 persen dari posisi lima tahun lalu yang masih tembus dua digit. Dan kami berharap bisa terus turun," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas saat peluncuran aplikasi "Jalin Kasih" yang bersamaan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi.

Anas menjelaskan aplikasi Jalin Kasih berisi data digital semua masalah kemiskinan, termasuk data warga miskin, sangat rinci berbasis geospasial seperti yang sudah dijalankan selama ini.

Aplikasi tersebut telah diuji coba beberapa waktu lalu, dan kini telah disempurnakan dengan sejumlah fitur. "Kami push biar 100 persen desa terekam, sekarang sudah 70 persen. Sisanya harus bulan depan terekam di aplikasi ini, sehingga siapa pun bisa bantu desa-desa itu," kata dia.

Anas mengatakan, aplikasi Jalin Kasih dirancang untuk memvalidasi semua data dan problem kemiskinan secara lengkap. Data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu.

"Sebelumnya kami punya data dasar, tapi seiring dengan digitalisasi data, semua kami perbarui. Camat dan aparat desa kami instruksikan memvalidasi data dan ternyata memang ada perubahan," ucapnya.

Di aplikasi Jalin Kasih, kata dia, data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program yang sesuai kebutuhan masing-masing individu. Seperti ada warga yang butuh distribusi makanan bergizi dalam program Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, atau beasiswa Banyuwangi Cerdas.

"Nah lewat aplikasi itu Anda bisa bantu kami di Banyuwangi mengentaskan warga miskin. Silakan pilih bantu dalam hal apa, apa donasi makanan bergizi, beasiswa, bedah rumah, dan sebagainya," ujarnya.

Di aplikasi itu juga disediakan menu lapor. Warga bisa aktif melaporkan bila ada warga lain yang perlu dibantu oleh pemerintah.

"Laporan ini nantinya akan kami cross check bersama tim. Validasi data juga kami lakukan secara periodik untuk memastikan akuntabilitas data, tidak perlu harus menunggu laporan dari warga," tutur Anas.

Dengan membuat aplikasi itu, katanya, siapa pun bisa membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Banyuwangi.

"Program Rantang Kasih misalnya, kalau hanya program pemerintah daerah, jangkauannya mungkin cuma 2.000 warga. Kalau dikeroyok banyak orang, tentu lebih besar. Untuk mengajak orang, sistemnya harus mudah. Nah ini tinggal klik saja, dari seluruh dunia bisa bantu," ujar Anas.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018