Surabaya  (Antaranews Jatim) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan pelajar SMA/SMK di wilayah Jawa Timur guna mencegah masuknya paham radikal dan terorisme melalui pembuatan video pendek.

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi Intan dalam sebuah workshop Pelibatan Pelajar SMA/SMK dan sederajat untuk mencegah terorisme melalui pembuatan video pendek bertema "Menjadi Indonesia" di Universitas Surabaya, Kamis mengatakan dalam kegiatan itu anak-anak diminta membuat video dengan muatan nasionalisme dan kedamaian.

"Yang paling banyak menjadi korban terorisme adalah pemuda. Kegiatan mereka dialihkan untuk hal positif. Seperti hobi mereka untuk menggunakan `gadget` dalam mengerjakan video sehingga dapat kesempatan lebih jauh berpikir hal positif dari pada hal yang bisa mendorong menjadi radikal," kata Andi.

Andi menyatakan, dalam workshop itu diikuti 190 siswa peserta dari SMA/SMK di Jatim. Tahun ini, "workshop" berbeda dengan tahun lalu yang terfokus di Jakarta.

BNPT tahun ini lebih fokus ke daerah untuk sosialisasi pencegahan terorisme. Hal itu, kata dia, dikarenakan dari survei yang mereka lakukan presentase program sosialisasi BNPT hanya mencapai beberapa persen saja karena selama beberapa tahun ini hanya kegiatan di Jakarta dan ibu kota provinsi. Selain itu peserta yang berbeda dari tahun lalu diharapkan dapat mengoptimalkan pencegahan terorisme ke anak muda.

"Yang pasti kita yakin ketika siswa menonton bisa diharapkan bisa menumbuhkan jiwa nasionalismenya dan jiwa kedamaian. Video atau film peran sangat besar, karena untuk pemuda presentase mereka menonton sangat besar," ujarnya.

Dalam seminar itu pihak BNPT mengundang sineas film seperti Ratrikala Bhre Aditya dan Ria Irawan untuk memberikan pemahaman secara teknis kepada siswa agar video pendek mereka maknanya tersampaikan.

Kepala Laboratorium Hukum Tata Negara Ubaya Hesti Armiwulan mengatakan kegiatan BNPT sesuai dengan visi Ubaya untuk ikut serta dalam melakukan upaya pencegahan terhadap radikalisme dan terorisme.

"Ini adalah kesemapatan yang bisa digunakan bahwa Ubaya pun mempunyai kontribusi dan usaha untuk mencegah radikalisme bagi mahasiswa seperti apa yang dikatakan Rektor Ubaya," katanya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018