Bondowoso (Antaranews Jatim) - Serapan gabah setara beras Perum Badan Urusan Logistik Sub-Divisi Regional Bondowoso, Jawa Timur, hingga awal pertengahan Maret 2018 mencapai sekitar 10 persen dari target serapan gabah/beras tahun 2018 sebesar 27.900 ton.

"Per 11 Maret 2018, serapan gabah/beras di wilayah kerja kami, Bondowoso dan Situbondo, baru mencapai sekitar 2.794 ton gabah setara beras dari target 27.900 ton," ujar Kepala Sub-Divre Bulog Bondowoso, Adhekan di Bondowoso, Senin.

Ia menjelaskan pencapaian serapan gabah/beras baru mencapai sekitar 10 persen dari target karena kendati sudah masuk bulan Maret akan tetapi panen padi sampai sekarang belum merata atau tidak bersamaan, dan diperkirakan panen raya terjadi pada akhir Maret hingga April 2018.

Hingga pertengahan Maret 2018, katanya, hanya ada beberapa titik di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso yang mulai memasuki masa panen.

Selain itu, lanjut dia, serapan gabah/beras Bulog Bondowoso membawahi Situbondo itu juga karena harga gabah panen maupun harga kering gabah, masih di atas harga pembelian pemerintah atau HPP yang sudah ditetapkan.

"Kendala serapan gabah/beras masih tetap karena harga di pasaran masih tinggi, yakni harga gabah panen Rp4.400 hingga Rp4.700 per kilogram atau di atas harga pembelian pemerintah (HPP)," katanya.

Adhekan menambahkan kendala utama dalam serapan gabah/beras juga karena harga beras medium di tingkat produsen Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram, atau lebih tinghi dari acuan sementara fleksibilitas pengadaan beras medium oleh Bulog Rp8.760 per kilogram. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018