Situbondo (Antaranews Jatim) - Warga dibantu petugas gabungan mulai membersihkan air bercampur lumpur di rumah mereka pascabanjir bandang menerjang dua desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
"Sebenarnya saya pribadi trauma tinggal di bantaran sungai setelah banjir yang terjadi kemarin sangat besar hingga banyak perabotan dan pakaian saya hilang terbawa banjir," kata Suhariyanto (60), salah seorang korban banjir bandang Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sehari setelah banjir luapan air Sungai Kalorkoran, warga dibantu petugas gabungan mulai membersihkan air bercampur lumpur di rumah, mengambil sisa harta benda seperti tempat tidur, perabotan rumah lain serta pakaian yang hanyut terbawa banjir.
Sejumlah rumah warga di bantaran sungai khususnya, katanya, rata-rata tidak sempat menyelamatkan barang berharga karena luapan air sungai yang membawa material kayu tiba-tiba datang menerjang rumah warga.
"Untuk di bantaran sungai ketinggian airnya hingga mencapai 1,5 meter, bahkan bangunan rumah permanen di sebelah saya hancur total, sedangkan rumah saya sendiri nyaris ambruk," katanya.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan bahwa data sementara terdampak banjir bandang yang terjadi pada Kamis (8/3) sekitar pukul 14.00 WIB itu sampai saat in tercatat sekitar 250 rumah.
"Data sementara terdampak banjir di Dusun Krajan, Cotek dan Dusun Sidodadi Desa Sumberwaru, ada sekitar 220 rumah, satu rumah di antaranya rusak total dan dua lainnya rusak berat. Sedangkan di Desa Sumberanyar sekitar 30 rumah satu rumah di antaranya rusak total hanyut terbawa banjir," katanya.
Ia menjelaskan, data sementara terdampak banjir tersebut bisa bertambah dan bisa saja berkurang, karena saat ini petugas masih melakukan pendataan untuk memastikan jumlah terdampak banjir bandang.
"Hari ini kami kembali melakukan pendataan korban banjir bandang "by name by adress" agar tidak salah dan nantinya dapat memudahkan penyaluran bantuan," tuturnya.
Dari pantauan, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Dinas Sosial, Satpol PP, dan relawan bergotong-royong membantu korban banjir membersihkan air bercampur lumpur dari rumah mereka dan mengambil sisa perbotan rumah tangga yang hanyut terbawa banjir. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sebenarnya saya pribadi trauma tinggal di bantaran sungai setelah banjir yang terjadi kemarin sangat besar hingga banyak perabotan dan pakaian saya hilang terbawa banjir," kata Suhariyanto (60), salah seorang korban banjir bandang Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sehari setelah banjir luapan air Sungai Kalorkoran, warga dibantu petugas gabungan mulai membersihkan air bercampur lumpur di rumah, mengambil sisa harta benda seperti tempat tidur, perabotan rumah lain serta pakaian yang hanyut terbawa banjir.
Sejumlah rumah warga di bantaran sungai khususnya, katanya, rata-rata tidak sempat menyelamatkan barang berharga karena luapan air sungai yang membawa material kayu tiba-tiba datang menerjang rumah warga.
"Untuk di bantaran sungai ketinggian airnya hingga mencapai 1,5 meter, bahkan bangunan rumah permanen di sebelah saya hancur total, sedangkan rumah saya sendiri nyaris ambruk," katanya.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan bahwa data sementara terdampak banjir bandang yang terjadi pada Kamis (8/3) sekitar pukul 14.00 WIB itu sampai saat in tercatat sekitar 250 rumah.
"Data sementara terdampak banjir di Dusun Krajan, Cotek dan Dusun Sidodadi Desa Sumberwaru, ada sekitar 220 rumah, satu rumah di antaranya rusak total dan dua lainnya rusak berat. Sedangkan di Desa Sumberanyar sekitar 30 rumah satu rumah di antaranya rusak total hanyut terbawa banjir," katanya.
Ia menjelaskan, data sementara terdampak banjir tersebut bisa bertambah dan bisa saja berkurang, karena saat ini petugas masih melakukan pendataan untuk memastikan jumlah terdampak banjir bandang.
"Hari ini kami kembali melakukan pendataan korban banjir bandang "by name by adress" agar tidak salah dan nantinya dapat memudahkan penyaluran bantuan," tuturnya.
Dari pantauan, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Dinas Sosial, Satpol PP, dan relawan bergotong-royong membantu korban banjir membersihkan air bercampur lumpur dari rumah mereka dan mengambil sisa perbotan rumah tangga yang hanyut terbawa banjir. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018