Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Pembangkitan Jawa - Bali (PJB) menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mendorong penciptaan inovasi di bidang pembangkit tenaga listrik.
"Sebenarnya kerja sama kami dengan LIPI sudah berlangsung lama. Hanya saja baru sekarang kami formalkan secara resmi melalui penandatanganan `Memorandum of Understading` atau nota kesepahaman," ujar Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Dia menjelaskan, selama ini LIPI telah memberikan supervisi terkait inovasi di pembangkit ketenagalistrikan, serta efisiensi permesinan di lingkungan PT PJB.
Ke depan, Iwan berharap LIPI dapat memecahkan persoalan jamak yang dihadapi PT PJB. Dia mencontohkan "Boiler Circulating Fluidized Bed" (CFB) yang dimiliki PT PJB banyak bermasalah dalam kecepatan abrasi. Selain itu pipa-pipa dan "refraktori" yang dimiliki PT PJB juga mudah pecah.
"Maka kami berharap LIPI dapat memberikan masukan terkait apa yang bisa memperkuat material dan peralatan di PT PJB agar dapat berumur lebih panjang," katanya.
Iwan juga berharap LIPI dapat meningkatkan sumber daya manusia di PT PJB.
Plt Kepala LIPI Prof. Dr. Bambang Subiyanto menyambut baik kerja sama dengan PT PJB yang sebenarnya telah lama terjalin dan kini semakin dikuatkan dengan penandatanganan nota kesepahaman.
"Karena selama ini kami tidak tahu apakah penelitian yang pernah dilakukan LIPI bermanfaat bagi perusahaan PT PJB atau tidak. Dengan penandatanganan nota kesepahaman seperti ini, kami bisa lebih intens meningkatkan penelitian-penelitian yang berguna menjadi sebuah inovasi," katanya.
Peneletian LIPI, lanjut Bambang, nantinya dapat mendorong komponen-komponen yang dibutuhkan PT PJB agar dapat dibuat di dalam negeri sendiri tanpa harus mendatangkan dari luar negeri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sebenarnya kerja sama kami dengan LIPI sudah berlangsung lama. Hanya saja baru sekarang kami formalkan secara resmi melalui penandatanganan `Memorandum of Understading` atau nota kesepahaman," ujar Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Dia menjelaskan, selama ini LIPI telah memberikan supervisi terkait inovasi di pembangkit ketenagalistrikan, serta efisiensi permesinan di lingkungan PT PJB.
Ke depan, Iwan berharap LIPI dapat memecahkan persoalan jamak yang dihadapi PT PJB. Dia mencontohkan "Boiler Circulating Fluidized Bed" (CFB) yang dimiliki PT PJB banyak bermasalah dalam kecepatan abrasi. Selain itu pipa-pipa dan "refraktori" yang dimiliki PT PJB juga mudah pecah.
"Maka kami berharap LIPI dapat memberikan masukan terkait apa yang bisa memperkuat material dan peralatan di PT PJB agar dapat berumur lebih panjang," katanya.
Iwan juga berharap LIPI dapat meningkatkan sumber daya manusia di PT PJB.
Plt Kepala LIPI Prof. Dr. Bambang Subiyanto menyambut baik kerja sama dengan PT PJB yang sebenarnya telah lama terjalin dan kini semakin dikuatkan dengan penandatanganan nota kesepahaman.
"Karena selama ini kami tidak tahu apakah penelitian yang pernah dilakukan LIPI bermanfaat bagi perusahaan PT PJB atau tidak. Dengan penandatanganan nota kesepahaman seperti ini, kami bisa lebih intens meningkatkan penelitian-penelitian yang berguna menjadi sebuah inovasi," katanya.
Peneletian LIPI, lanjut Bambang, nantinya dapat mendorong komponen-komponen yang dibutuhkan PT PJB agar dapat dibuat di dalam negeri sendiri tanpa harus mendatangkan dari luar negeri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018