Surabaya (Antaranews Jatim) - Perseroan terbatas PAL Indonesia telah menyelesaikan kapal perang kedua pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan tipe kapal cepat rudal (KCR) 60 Meter atau Kombatan.

Direktur PT PAL Indonesia, Budiman Saleh saat peluncuran KCR di Divisi Kapal Perang Ujung Surabaya, Selasa mengatakan pengerjaan kapal batch kedua ini secara umun merupakan pesanan keempat Kemenhan yang dirancang dan dibangun mandiri oleh anak negeri.

Pembangunannya, kata dia, telah disempurnakan dibanding tiga pesanan sebelumnya, dan telah disesuaikan oleh anak negeri dengan pola 6 modular atau sistem poin, sehingga penyelesaikan lebih cepat dari target Juni 2018.

"Kami berterima kasih atas dukungan Kementerian BUMN yang memberi kepercayaan terhadap PT PAL Indonesia untuk membangun pembangunan Alutsista," kata Saleh.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi yang secara resmi meluncurkan KCR 60 mengatakan, dari program nasional kebutuhan KCR di Indonesia mencapai 20 hingga 25 kapal, dan saat ini masih terpenuhi 4 kapal buatan PT PAL Indonesia.

"Jadi masih akan ada lagi pesanan-pesanan untuk KCR berikutnya, artinya peluang PT PAL Indonesia terbuka menggarap proyek-proyek berikutnya," tuturnya.

Namun, kata dia, proyek berikutnya harus dengan syarat kualitas yang lebih ditingkatkan dibanding pesanan-pesanan sebelumnya.

"KCR sebelumnya super strukturnya terlalu lebar sehingga mengurangi kecepatan. Oleh karena itu sistem ke depan harus lebih baik, apalagi berencana dijual ke luar negeri," ujarnya.

Ade meminta, PAL Indonesia harus mampu menghadapi tantangan ke depan dengan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun KCR yang lebih baik.

"KCR 60 harus menjadi produk unggulan dari PT PAL Indonesia sehingga produknya harus lebih ditingkatkan," katanya.

Sementara spesifikasi KCR 60 M yang telah diberinama "Kerambit" antara lain didesain dengan awak 55 ABK, dan mampu mengarungi lautan hingga kondisi "Sea State 5" dengan "significant waves" 4 meter.

Sistem persenjataaanya dibuat lebih terintegrasi serta memiliki kemampuan stabilitas yang prima, dan dikembangkan menyesuaikan kebutuhan TNI Angkatan Laut dengan "improvement Main Engine" 2 x 2880 kW menjadi 2x 3900 kW, tujuannya untuk meningkatkan kecepatan maksimal dari 28 Knot (Half Load) menjadi 28 Knot (Full Load).

Memiliki kemampuan stabilitas yang prima dengan daya angkat meningkat dari 1 ton ke 2 ton, serta mempunyai "Sewage Treatment Plant" atau pengolahan limbah secara mandiri.

Sementara dengan selesainya pesanan bagian kedua ini, jumlah KCR 60 yang dimiliki TNI AL menjadi empat unit, setelah pada bagian pertama PAL mengerjakan tiga unit kapal yang telah diluncurkan, dan dilengkapi rudal anti-kapal C-705. (*)
Video Oleh Abdul Malik




Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018