Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Maskapai penerbangan Citilink, Kamis,  mulai beroperasi untuk penerbangan Jakarta-Banyuwangi, Jawa Timur.

Siaran pers Humas Pemkab Banyuwangi menyebutkan seremoni pembukaan rute baru itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Dirut Citilink Juliandra Nurtjahjo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Dengan tambahan penerbangan dari Citilink, dalam sehari berarti terdapat empat frekuensi rute Jakarta-Banyuwangi di mana tiga frekuensi sebelumnya digarap NAM Air dan Garuda Indonesia.

Pesawat Citilink memulai penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan jenis pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 penumpang berangkat pukul 11.55 WIB, dan mendarat di Banyuwangi pukul 13.35 WIB. Dari Banyuwangi, pesawat bakal terbang pukul 09.30 WIB, dan dijadwalkan mendarat di Jakarta pukul 11.15 WIB.

"Penerbangan Citilink ini menghadirkan pilihan yang beragam bagi wisatawan, dunia usaha, dan masyarakat secara luas untuk ke Banyuwangi termasuk memudahkan masyarakat sekitar Banyuwangi saat akan ke Jakarta. Intinya, ekonomi lokal semakin bergerak dengan tambahan penerbangan ini," ujar Bupati Azwar Anas.

Dirut Citilink Juliandra Nurtjahjo menambahkan, pada tahap awal, rute Jakarta-Banyuwangi bakal digarap Citilink sekali dalam sehari.

Juliandra optimistis, ke depan, frekuensi rute tersebut bisa bertambah seiring makin majunya Banyuwangi. Pengembangan pariwisata, investasi, dan sektor penunjang lain membuat Banyuwangi kini terus tumbuh, termasuk potensi pendidikan dengan berdirinya sejumlah kampus negeri di kabupaten tersebut.

"Semangat Banyuwangi, terutama untuk pariwisata, sejalan dengan komitmen Citilink untuk mendorong ekonomi lokal melalui pembukaan akses penerbangan," kata Juliandra.

Dia menyebut sejumlah destinasi Banyuwangi yang sangat potensial untuk ditingkatkan kunjungan wisatawannya, seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, savana di Taman Nasional Alas Purwo, dan deretan destinasi alam lainnya.

"Selain itu, kekuatan pemasaran dengan berbagai atraksi wisata di Banyuwangi Festival seperti Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival, dan Tour de Ijen membuat Banyuwangi banyak diminati untuk dikunjungi," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat kepada Banyuwangi yang terus berkembang pariwisatanya. Dia menyemangati semua elemen di Banyuwangi untuk mewujudkan bandara internasional pada akhir 2019.

"Momentum tahun ini harus dimanfaatkan, Oktober 2018 ada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali. Ribuan delegasi datang, dan Banyuwangi sudah ditetapkan sebagai bandara pendukung, yang artinya sebagian delegasi mendarat di Banyuwangi. Manfaatkan momen itu, tunjukkan kekuatan dan keunikan pariwisata Banyuwangi," kata Arief berpesan kepada Bupati Anas.

Arief juga memotivasi Banyuwangi untuk menggeber jumlah target wisatawan mancanegara. "Sekarang sudah sangat oke, hampir 100.000 wisman dalam setahun. Itu sudah luar biasa untuk ukuran daerah yang baru berbenah wisatanya. Di Sumatera belum ada yang sebesar itu, kecuali Riau. Jangan lengah, harus terus ditambah," kata Arief.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018