Pamekasan (Antaranews Jatim) - Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur, menggerakkan personel TNI di empat kecamatan, yakni Larangan, Kadur, Galis, dan Kecamatan Kota, guna membantu santri Ponpes Al-Falah Sumber Gayam yang sakit secara massal dan dirawat di empat fasilitas kesehatan di wilayah itu.

"Kami telah memerintahkan pada danramil untuk membantu santri yang sakit tersebut, sehingga cepat mendapatkan perawatan dari petugas medis," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Nuryanto di Pamekasan, Minggu siang.

Santri Pesantren Al-Falah, Sumber Gayam, Kecamatan Kadur, Pamekasan, itu sakit secara massal setelah disuntik Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri oleh petugas medis dari Puskesmas Kadur, Sabtu (10/2).

Mareka mengalami mual, muntah-muntah, dengan kondisi tubuh panas tinggi, bahkan sebagian ada yang pingsan di asrama pesantren itu.

Hingga sekitar pukul 12.30 WIB tercatat sebanyak 46 santri yang sakit dari sebelumnya hanya 30 santri pada pukul 09.30 WIB, dan mereka terpaksa menjalani perawatan di tiga puskesmas, dan di RSUD Dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan.

"Makanya, kami menggerakkan para personel koramil dibantu babinsa membantu para santri yang sakit dalam jumlah massal itu," ujar Dandim.

Kasus santri sakit massal di Pesantren Al-Falah, Sumber Gayam itu, membuat para orang tua panik.

Di empat puskemas yang menampung perawatan santri tersebut, yakni Puskesmas Kadur, Larangan dan Puskesmas Galis, terlihat dipenuhi dengan para orang tua dan kerabat santri yang sakit, demikian juga di RSUD Pamekasan.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Ali Maksum, kasus santri sakit massal itu termasuk peristiwa luar biasa, dan salah satu penyebabnya karena trauma psikologis. Sebab, setelah dilakukan observasi, hampir semua santri yang dirawat kondisinya bagus.

"Tensinya bagus, suhunya bagus, kesadaran umumnya bagus. Karena trauma psikologis itu mungkin temannya banyak yang pingsan akhirnya yang lain trauma," katanya, menjelaskan.

Ia menjelaskan, imunisasi difteri di Pesantren Sumber Gayam, Kadur itu merupakan rangkaian program Outbreak Response Immunization (ORI) dengan sasaran balita hingga anak berusia 19 tahun.

Kasus santri sakit massal di Pesantren Al-Falah, Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur itu masuk kategori kejadian ikutan pasca imunisasi (IPI).

Maksum juga meminta, agar para orang tua santri tidak khawatir dengan kejadian itu, karena menurutnya hal itu biasa terjadi. "Kemungkinan kondisi badannya memang kurang fit," ujarnya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018