Situbondo (Antaranews Jatim) - Banjir bandang yang terjadi di Desa Wonorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (8/2) sore, tidak hanya merendam permukiman warga, namun juga merusak puluhan hektare lahan pertanian sehingga terancam gagal panen.
"Berbagai jenis tanaman milik warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, seperti tanaman jagung, cabai, padi dan bawang merah rusak akibat terjangan banjir luapan air Sungai Bajulmati kemarin sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo Gatot Trikorawan di Situbondo, Jumat.
Ia menyebutkan, jumlah luas lahan pertanian yang rusak akibat banjir luapan air sungai itu di antaranya di Dusun Jelun dan Dusun Pandean tanaman jagung seluas sekitar 30 hektare (ha), tanaman bawang merah seluas sekitar 16 hektare, tanaman padi sembilan hektare dan tanaman cabai 17 hektare.
Infrastruktur, katanya, yaitu jembatan penghubung antara Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, dan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, juga terputus akibat diterjang banjir bandang.
"Jembatan penghubung antardesa sepajang 45 meter dan lebar 3,3 meter itu terputus serta beberapa titik pelengsengan sungai ambrol," katanya.
Banjir bandang yang terjadi di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi itu terjadi pada Kamis (8/2) sore, setelah wilayah setempat diguyur hujan deras sekitar dua jam sehingga air Sungai Bajulmati meluap dan menerjang permukiman warga.
Warga yang terdampak banjir saat ini mulai membersihkan rumah mereka yang dipenuhi air bercampur lumpur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018