Situbondo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo dan Pemkab Bondowoso, Jawa Timur mengkoordinasikan pengembangan objek wisata yang berbasis kawasan.
"Kami menginginkan Pemkab Bondowoso dan Situbondo bersinergi dalam pengembangan wisata. Salah satunya pembangunan infrastruktur jalan dari Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa menuju Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso sebagai akses ke Gunung Ijen," kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Pengembangan Wisata Kabupaten Situbondo dan Bondowoso di Kantor Pemkab Situbondo, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan akses jalan dari Desa Kayumas menuju Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso sangat penting guna memudahkan pengunjung wisata Kawah Ijen melalui jalur Situbondo.
Karena, katanya, jika wisatawan yang ingin melalui jalur Desa Kayumas akan menghemat waktu atau jarak tempuh akan lebih cepat sampai ke objek wisata yang dikenal api birunya dan belerang itu.
"Jika nantinya akses jalan dari Desa Kayumas ke Kecamatan Ijen sudah di aspal (hotmix) wisatawan yang melewati Desa Kayumas akan menghemat sekitar 40 km bila dibandingkan harus memutar atau lewat jalur biasanya melalui Bondowoso," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintah dan Pembangunan Jember (Bakorwil V Jember) R. Tjahjo widodo yang juga hadir dalam acara Rapat Koordinas Pengembangan Wisata Kabupaten Situbondo dan Bondowoso itu, menyampaikan bahwa sangat mendukung kedua kabupaten yang sama-sama menyandang status daerah tertinggal (3T) yang memiliki keinginan dalam mengembangkan pariwisata dengan membangun infrastruktur jalan tembus di perbatasan.
"Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kedua kabupaten terus mengkoordinasikan dan juga harus membuat sekretariat bersama bagi OPD terkait guna menyingkronkan dan mencari solusi dalam pengembangan wisata," ujarnya.
Dalam pantauan, rapat koordinasi pengembangan wisata dua kabupaten ini, selain dihadiri Bakorwil V Jember juga dihadiri OPD terkait dari Kabupaten Bondowoso maupun Situbondo, yakni Dinas PUPR, Bappeda dan Dinas Pariwisata, BKSDA dan Perhutani serta instansi terkait lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami menginginkan Pemkab Bondowoso dan Situbondo bersinergi dalam pengembangan wisata. Salah satunya pembangunan infrastruktur jalan dari Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa menuju Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso sebagai akses ke Gunung Ijen," kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Pengembangan Wisata Kabupaten Situbondo dan Bondowoso di Kantor Pemkab Situbondo, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan akses jalan dari Desa Kayumas menuju Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso sangat penting guna memudahkan pengunjung wisata Kawah Ijen melalui jalur Situbondo.
Karena, katanya, jika wisatawan yang ingin melalui jalur Desa Kayumas akan menghemat waktu atau jarak tempuh akan lebih cepat sampai ke objek wisata yang dikenal api birunya dan belerang itu.
"Jika nantinya akses jalan dari Desa Kayumas ke Kecamatan Ijen sudah di aspal (hotmix) wisatawan yang melewati Desa Kayumas akan menghemat sekitar 40 km bila dibandingkan harus memutar atau lewat jalur biasanya melalui Bondowoso," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintah dan Pembangunan Jember (Bakorwil V Jember) R. Tjahjo widodo yang juga hadir dalam acara Rapat Koordinas Pengembangan Wisata Kabupaten Situbondo dan Bondowoso itu, menyampaikan bahwa sangat mendukung kedua kabupaten yang sama-sama menyandang status daerah tertinggal (3T) yang memiliki keinginan dalam mengembangkan pariwisata dengan membangun infrastruktur jalan tembus di perbatasan.
"Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kedua kabupaten terus mengkoordinasikan dan juga harus membuat sekretariat bersama bagi OPD terkait guna menyingkronkan dan mencari solusi dalam pengembangan wisata," ujarnya.
Dalam pantauan, rapat koordinasi pengembangan wisata dua kabupaten ini, selain dihadiri Bakorwil V Jember juga dihadiri OPD terkait dari Kabupaten Bondowoso maupun Situbondo, yakni Dinas PUPR, Bappeda dan Dinas Pariwisata, BKSDA dan Perhutani serta instansi terkait lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018