Kediri (Antaranews Jatim) - Operasi pasar khusus beras digelar oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, selama lima hari penuh, sebagai upaya menstabilkan harga beras yang kini harganya cukup mahal di pasaran.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetty Sisworini mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam keputusan rapat dengan Tim Pengendali Rapat Daerah (TPID) Kota Kediri. Kebijakan operasi pasar akhirnya diputuskan agar harga bahan pokok bisa lebih terkendali.
"Dengan TPID sudah kami rapatkan bersama dan melakukan operasi pasar murah. Kegiatan ini kami laksanakan selama lima hari," katanya di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan di dua titik yaitu depan Taman Makam Pahlawan (TMP) serta Taman Sekartaji, Kota Kediri. Lokasi itu juga berbeda ketimbang kegiatan yang telah diselenggarakan sebelumnya. Saat operasi pasar, pemkot menyelenggarakan di kelurahan, namun saat ini berada di tepi jalan.
"Memang tidak di kelurahan, karena sasaran bisa langsung ke masyarakat luas. Satu titik kami alokasikan 150 karung kecil masing-masing isi 5 kilogram. Jadi, sehari hingga 300 karung dan ini habis," katanya.
Yetty mengungkapkan, harga beras di pasar saat ini cukup tinggi, hingga Rp58 ribu per 5 kilogram. Harga itu jauh lebih mahal ketimbang harga beras yang dijual di operasi pasar, yaitu Rp51 ribu per 5 kilogram. Kualitas beras yang dijual di operasi pasar juga cukup bagus.
Menurut dia, tingginya harga beras itu dipicu belum panen raya padi. Sesuai dengan informasi yang diterimanya, panen raya baru akan dimulai sekitar Maret 2018, sehingga stok yang ada juga memengaruhi harga di pasar.
"Masyarakat sangat antusias karena banyak yang membutuhkan. Di pasar harga masih tinggi, hingga Rp58 ribu per 5 kilogram. Kami berharap, dengan kegiatan ini bisa memicu penurunan harga di pasar," kata dia berharap.
Sementara itu, warga juga langsung memadati kegiatan operasi pasar di depan TMP Kota Kediri. Mereka berebut membeli beras dengan harga jual murah itu. Beberapa warga membeli lebih dari satu karung kecil, dengan alasan bisa sebagai stok untuk memasak.
Beberapa warga sempat ada yang kecewa, sebab beras yang dijual ternyata sudah habis. Petugas juga tidak membatasi pembelian beras tersebut, sehingga warga bebas melakukan pembelian. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018