Surabaya (Antaranews Jatim) - Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) berkomitmen memperjuangkan para pedagang kaki lima memiliki lahan usaha dan rumah di daerahnya masing-masing.

"Di Indonesia ada 25 juta PKL yang harus diperjuangkan hak konstitusionalnya untuk mendapatkan lahan usaha dan rumah di negerinya sendiri," ujar Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun M. Biomed kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Ia berharap seluruh PKL di Tanah Air tidak terjerat rentenir dan mendapat akses modal usaha dengan bunga terjangkau tanpa agunan sehingga wajib bersatu dan solid untuk mewujudkan bank kaki lima milik rakyat dan UMKM.

"Bank kaki lima akan menjadi hadiah terindah untuk dirgahayu Proklamasi Ke-73 RI. Jangan pernah bermimpi usaha PKL, rakyat dan UMKM akan maju dan berkembang sepanjang rakyat dipersulit mendapatkan akses permodalan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, PKL harus menguasai teknologi sehingga bisa memiliki akses informasi dan komunikasi dengan kemajuan yang kuat.

"APKLI akan menghadirkan paket data informasi untuk memenuhi usaha PKL agar maju dan berkembang," ucapnya.

Karena itulah, lanjut dia, pihaknya meminta apapun risikonya dan semua PKL harus bersama-sama bersatu untuk menghantarkan kebangkitan ekonomi rakyat serta mengembalikan kekuatan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, memperingati Hari Lahir ke-25, APKLI menggelar tasyakuran di Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (28/1) malam, yang dihadiri ratusan orang, termasuk pengurus DPP APKLI, Ketua DPW APKLI Jatim Mulyono dan sejumlah DPD APKLI Kabupaten/Kota.

Sedangkan, puncak Harlah APKLI XXV akan dilaksanakan di Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto pada 17-18 Februari 2018 dengan menggelar istighatsah beserta kirab obor Merah Putih. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018