Madiun (Antaranews Jatim) - Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto menilai kegiatan balap sepeda tingkat internasional Tour de Indonesia (TdI) 2018 etape kedua yang mengambil start di wilayah setempat menjadi ajang promosi untuk mengenalkan ikon Kota Karismatik Madiun dan kesenian daerahnya. 

"Kita menyambut hangat rombongan dengan berbagai atraksi dan tarian khas Kota Madiun dalam jamuan makan malam di Hotel Aston pada Kamis malam. Dan mereka sangat puas serta tersanjung," ujar Wali Kota Sugeng Rismiyanto seusai pemberangkatan peserta Tdi 2018 di Alun-Alun Kota Madiun kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, dalam jamuan makan malam tersebut para peserta balap sepeda Tdi 2018 dari 22 negara disuguhi berbagai tarian kesenian asli Kota Madiun. Di antaranya tari Beksan Parisoko dan Solah Madiunan.

Tidak hanya itu, perwakilan sejumlah atlet dan ofisial juga diajak ikut menari tari tradisional tersebut bersama dengan para kepala daerah. 

Sugeng menyatakan Tdi 2018 turut andil dalam mengenalkan ikon Kota Karismatik Madiun, kesenian, dan budaya daerahnya di tingkat nasional dan internasional.

"Hal itu akan berdampak pada perekonomian Kota Madiun. Yakni perputaran uang di Kota Madiun akan meningkat dan menarik para investor untuk berinvestasi di Kota Madiun. Sisi lain, kesenian dan budaya tradisional Kota Madiun akan dikenal," kata dia. 

Pihaknya mengaku senang dan bangga karena Kota Madiun ikut menjadi bagian dari ajang Tdi 2018. Sebab, kegiatan tersebut memberi dampak positif Kota Madiun, utamanya dalam mengenalkan wisata dan ikon Kota Madiun.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan cukup terkesan dengan sambutan yang luar biasa dari Kota Madiun. Para pebalap cukup menikmati kesenian daerah Kota Madiun dan kulinernya.

"Kami sangat berterima kasih dan berkesan dengan sambutan Pemkot Madiun. Ajang TdI tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dari pemerintah daerah," kata Raja Sapta Oktohari.

Seperti diketahui, wilayah Madiun ikut menjadi bagian dari rute balap sepeda tingkat internasional Tour de Indonesia (TdI) 2018 yang digelar pada 25-28 Januari. TdI 2018 diikuti 15 tim balap sepeda kontinental dari 22 negara dengan jumlah peserta hingga ratusan pebalap yang memperebutkan total hadiah Rp2 miliar. 

Negara-negara yang ikut antara lain Australia, Belgia, Kamboja, Kanada, Kolombia, Eritrean, Prancis, Jerman, Britania Raya, Italia, dan Jepang. Kemudian Malaysia, Mongolia, Selandia Baru, Norwegia, Filipina, Singapura, Spanyol, Swiss, Thailand, Belanda, dan tuan rumah Indonesia.

Ajang olahraga bersepeda jarak jauh yang dipadu pariwisata tersebut akan melintasi empat etape yang berjarak 640 kilometer, mulai dari Candi Prambanan di Sleman hingga Denpasar, Bali. 

Empat etape tersebut adalah etape pertama Candi Prambanan-Ngawi (124,7 km), etape kedua Madiun-Mojokerto (117,5 km), etape ketiga Probolinggo-Banyuwangi (200 km), etape keempat Gilimanuk-Denpasar (170,9 km). 

Etape kedua mengambil start dari Alun-Alun Kota Madiun dan finis di Mojokerto, Jawa Timur, dengan jarak tempuh 117,5 kilometer. Para peserta balap sepeda tersebut diberangkatkan langsung oleh Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto didampingi Ketua PB ISSI Raja Sapta Oktohari serta diiringi atraksi pencak silat seni dan kesenian Reog Ponorogo. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018