Situbondo (Antaranews Jatim) - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemerintah Kabupaten Situbondo, Lutfi Joko Prihatin mengemukakan penggunaan "shelter" atau tempat khusus penampungan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan tunawisma terkendala anggaran operasional.

"Memang Dinas Sosial saat ini telah memiliki tempat khusus penampungan bagi ODGJ dan tuna wisma. Namun, sejauh ini masih terkendala anggaran operasional seperti pemberian makan dan untuk anggaran psikolog untuk terapi ODGJ," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengemukakan, tempat penampungan khusus bagi orang dengan gangguan jiwa dan tuna wisma itu, sengaja dibangun dan dipersiapkan untuk menampung orang gila dan gelandangan. Dan saat ini sudah ada dua orang ditampung di "shelter" karena keduanya mengalami depresi berat dan terlantar di jalanan.

Menurut dia, kedua orang yang ditampung di shelter tersebut sudah berlangsung selama 10 hari, dan kendalanya, kata Lutfi, Dinas Sosial belum memiliki anggaran dana operasional untuk membiayai penghuni rumah penampungan khusus ODGJ dan tunawiswa.

"Selain itu, saat ini Dinas Sosial juga sudah memiliki `rumah tajem pedang`, yaitu tempat yang berfungsi memberikan pelayanan satu pintu baik bagi warga Situbondo pengguna surat pernyataan miskin atau SPM maupun bagi pengguna sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

Mantan Kepala Badan Kepegawian Daerah (BKD) Pemkab Situbondo itu menjelaskan bahwa pihaknya berencana memadukan SLRT dan SPM yang telah terintegrasi di dalam Aplikasi Kemiskinan Partisipatif atau AKP.

"Dengan demikian warga pengguna SPM perlu dibuatkan kartu, agar supaya mereka tak perlu lagi disibukkan mengurus administrasi untuk? mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan gratis," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupti Situbondo, Yoyok Mulyadi mengatakan akan mengevaluasi belum adanya anggaran operasional shelter Dinas Sosial di tahun ini.

"Kami akan segera membahas pengalokasian anggaran untuk tempat penampungan khusus tersebut bersama Tim Anggaran Daerah," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018