Ngawi (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi melibatkan 1.551 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) dalam melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang akan digunakan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur tahun 2018. 

Komisioner KPU Ngawi Aman Ridho Hidayat, Rabu mengatakan jumlah PPDP tersebut disesuaikan dengan proyeksi jumlah tempat pemungutan suara (TPS) berdasarkan jumlah daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) yang diserahkan Kemendagri beberapa waktu lalu.

"Proses coklit dilakukan serentak secara nasional mulai 20 Januari hingga 18 Februari. Coklit juga diawasi oleh panwaslu setempat yang melibatkan panwascam hingga pengawas pemilihan lapangan (PPL)," ujar Aman Ridho kepada wartawan.

Data KPU setempat mencatat, jumlah DP4 Pilkada Jawa Timur di Kabupaten Ngawi mencapai 749.754 jiwa, yang terbagi pemilih laki-laki 368.052 jiwa dan pemilih perempuan 368.052 jiwa.

Sedangkan jumlah DPT Pilkada Jawa Timur 2018 di Ngawi mencapai 731.794 jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan tidak banyak berubah dari DPT Pilkada Ngawi 2015.
Kegiatan coklit dilakukan PPDP dengan mendatangi rumah warga guna melakukan pendataan. Setelah dilakukan pendataan, petugas akan menempel stiker sebagai penanda bahwa telah dilakukan proses coklit.

Selain proses coklit, guna mengetahui kevalidan data pemilih, warga yang telah memiliki hak suara diminta untuk aktif mengecek identitasnya, apakah sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pilkada Jawa Timur 2018 atau belum.

Bagi warga yang belum terdaftar dalam data pemilih, nantinya bisa melapor ke kantor desa setempat atau KPU Ngawi.

Pada 2018, KPU Ngawi tidak menyelenggarakan pemilihan bupati dan wakil bupati setempat, namun menggelar Pilkada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2018-2023.

Ada dua pasangan calon yang akan mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018. Yakni pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung gabungan empat partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI Perjuangan (19 kursi), PKS (enam kursi), dan Partai Gerindra (13 kursi). 

Serta pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak yang diusung enam partai dengan total 42 kursi, yakni Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), PPP (lima kursi), PAN (tujuh kursi), Partai NasDem (empat kursi), dan Partai Hanura (dua kursi), ditambah dukungan PKPI (non-parlemen). (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018