Surabaya (Antaranews Jatim) - Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster mengatakan, potensi asuransi atau perlindungan di bidang pendidikan di Indonesia masih cukup tinggi, karena semakin tahun mahalnya biaya pendidikan di Indonesia.

"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, biaya pendidikan di Indonesia mengalami kenaikan, rata-rata sebesar 10 persen per tahun, atau dengan kata Iain biaya pendidikan seat ini akan menjadi hampir dua kaIi Iipat dalam tujuh tahun ke depan," kata Jonathan di Surabaya, Kamis.

Selain itu, banyaknya piIihan universitas oleh anak juga mempengaruhi besaran biaya pendidikan, sehingga diperlukan persiapan sejak awal.

"Oleh karena itu, perencanaan finansiaI yang tepat melalui asuransi seperti Manulife Education Protector, akan membuat orang tua Iebih tenang dan percaya dirt bahwa anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik," katanya.

Chief Agency Officer Manulife Indonesia, Jeffrey Kie mengatakan, hadirnya Manulife Education Protector (MEP) bertujuan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan bagi buah hati mereka. 

"Dengan produk baru tersebut, kami berusaha membantu keluarga Indonesia merencanakan tujuan finansial dengan Iebih matang, sebab produk ini memberikan kepastian dana pendidikan saat anak berusia delapan belas tahun atau muIai kuIiah, yakni memberikan manfaat terkait edukasi hingga 170% dari Target Dana Pendidikan," katanya.

"Kami harap, impian setiap orang tua memberikan pendidikan terbaik untuk sang buah hati bisa tercapai dengan produk kami," katanya.(*)

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018