Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah seniman sepakat gedung Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan Bengkel Muda Surabaya (BMS) yang berada di kawasan Balai Pemuda dipindah ke gedung baru DPRD Surabaya yang akan dibangun dalam waktu dekat ini.
"Semua sudah setuju dipindah di gedung baru dewan," kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri usai menggelar rapat dengar pendapat bersama seninan dan pemerintah kota di ruang Komisi C DPRD Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya selayaknya memberikan sarana dan prasarana terkait dengan seni dan budaya yang ada di Kota Pahlawan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menfasilitasi pertemuan antara para seniman dengan pihak dinas cipta karya dan dinas pariwisata Kota Surabaya agar ada solusi yang bisa diterima semua pihak.
"Makanya pertemuan kali menyepakati kantor dewan bisa dibangun, tapi keberadaan kantor dewan juga tidak mengganggu aktifitas seni di Balai Pemuda," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya juga meminta agar dinas pariwisata menyediakan kantor sementara buat DKS dan BMS di salah satu gedung di Balai Pemuda.
"Pihak dinas pariwisata sepakat menyediakan kantor sementar DKS dan BMS," ujarnya.
Sesuai rencana, kata dia, peletakan batu pertama pembangunan gedung baru DPRD Surabaya lantai tujuh dan masjid As-Sakinah dilakukan pada Rabu ini. Hanya saja, lanjut dia, karena ada pertimbangan lain maka peletakan batu pertama akan dilakukan pada Kamis (21/12) malam mendatang.
"Peletakan batu pertama nanti juga disertai dengan doa bersama," katanya.
Informasi yang diperoleh Antara, rapat dengar pendapat yang dihadiri Ketua DPRD Surabaya Armuji dan pimpinan dewan lainnya di ruang Komisi A sempat terjadi adu mulut di kalangan para seniman dan pengurus DKS.
Namun adu mulut tersebut tidak berlangsung lama ketika Ketua Komisi C DPRD Surabaya mengancam akan menghentikan rapat jika suasana rapat tidak kondusif.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Widodo Suryantoro sebelumnya mengatakan pihaknya akan memusatkan gedung kesenian di salah satu pusat perbelajaan teknologi Hi Tech Mall yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa.
"Nantinya kawasan seni yang letaknya berada di belakang Hi Tech Mall akan diramaikan kembali lewat pameran seni dan budaya," ujarnya.
Menurut dia, pemilihan gedung kesenian di Hi Tech Mall dipengaruhi beberapa faktor salah satu alasannya kontrak pemilik stan akan habis dalam waktu dekat.
"Tahun 2018 sudah banyak menyerahkan stan kepada kami, padahal kontraknya habis tahun 2019," ujar Widodo. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017