Yogyakarta (Antara Jatim) - Presiden RI Joko Widodo terus memantau penanganan gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta pada Jumat (15/12) malam.

“Saya telah terus memantau penanganannya di lapangan, sekali lagi saya terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap gempa, terutama yang berada di tengah laut karena bisa menimbulkan tsunami," kata Presiden seusai Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Yogyakarta, Sabtu.

“Saya sudah mendapatkan laporan baik dari bmkg maupun bmpb mengenai gempa tadi malam, 6,9 skala richter dan mengguncang wilayah baik di Banten, Jawa Barat, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah," ucap Presiden.

Ia menilai masyarakat sudah cerdas dalam menanggapi gempa.

“Saya mengikuti sampai jam 3, masyarakat merespon langsung peringatan yang diberikan mengenai kemungkinan adanya tsunami dan mengevakuasi mandiri yang diarahkan oleh aparat dengan membunyikan peringatan-peringatan, saya kira ini sebuah hal yang sangat baik dan Alhamdulilah sudah tidak terjadi apa-apa," kata Presiden.

“Saya mendapatkan laporan ada tiga orang meninggal dan puluhan rumah yang rusak,” katanya.

Selain korban meninggal, gempa tersebut mengakibatkan tujuh orang luka, 43 rumah rusak berat hingga roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah yang terdampak gempa dan mengalami kerusakan di antaranya Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Banyumas, Brebes, dan Banjarnegara.

Gempa disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.

Gempa bumi berpusat di 42 Km Barat Daya Kawalu, Jawa Barat dengan kedalaman 107 kilometer. Gempa bumi itu berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, namun peringatan dini tsunami sudah dicabut pada Sabtu (16/12) pukul 02.00 WIB.

Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,2, 3,4 dan 3,2 SR. (*)
Video Oleh Desca Lidya

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017