Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, ikut serta mengenalkan program pemberdayaan masyarakat (prodamas) ke Pemerintah Kota Yogyakarta, dengan harapan program ini turut serta menginspirasi kota lain untuk program mereka.

"Kami punya prodamas. 1.442 RT mendapatkan program itu," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana saat berkunjung ke Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, prodamas salah satu andalan program di Kota Kediri. Setiap RT mendapatkan anggaran dengan besaran Rp50 juta per RT per tahun, yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan fisik, sosial dan ekonomi. Setiap RT bisa mengelola sesuai dengan kebutuan di daerahnya.

Ia menambahkan, pemerintah kota berupaya keras untuk mengurangi jumlah warga miskin di kota ini. Saat ini, angkanya juga sudah semakin turun, dimana warga miskin yang terdata hanya sekitar 300 ribu. Pemerintah kota juga berupaya membuat beragam program, agar warga di kota ini menjadi lebih sejahtera.

Pemerintah, kata dia, juga telah berupaya keras untuk menekan laju inflasi di kota ini. Hasilnya, pada pada 2015 dan 2016, inflasi di Kota Kediri mampu ditekan hingga tingkat rendah. Bahkan, Bank Indonesia juga memberikan penghargaan.

Selain itu, Apip juga mengatakan, Kota Kediri juga punya program "English Massive", yang merupakan program pengajaran Bahasa Inggris secara gratis. Program itu diikuti oleh warga di kota ini dan animo mereka juga cukup baik.

Ia juga sangat senang bisa berkunjung ke Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, sehingga bisa saling memberikan informasi serta masukan program agar ke depan juga menjadi lebih baik.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Tri Hastono juga mengaku senang mendapatkan kunjungan dari Pemkot Kediri. Ia juga mengapresiasi program pemkot, termasuk prodamas. Di Yogyakarta, juga ada beragam program untuk masyarakat, misalnya pemberian izin untuk kendaraan baik yang tidak bermesin ataupun yang bermesin, termasuk yang memanfaatkan jasa dalam jaringan, sehingga semua bisa berjalan berdampingan.

Ia juga menambahkan, beragam program di Kota Yogyakarta itu juga tidak bisa berjalan optimal, tanpa ada komunikasi yang baik dengan berbagai pihak termasuk media. Untuk itu, pihaknya tetap berupaya menjaga komunikasi dengan media agar berjalan baik.

"Sebagus-bagusnya kinerja pemerintah, tidak bisa didekati tanpa ekspektasi publik. Untuk itu, kami juga menjalin komunikasi yang lancar, termasuk dengan media," katanya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017