Sidoarjo (Antara Jatim) - Wakil Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Nur Ahmad Syaifuddin meminta para camat untuk memberikan data penggangguran terbuka guna dilakukan langkah-langkah penangananya agar jumlahnya menurun.

"Meski pengangguran terbuka di Sidoarjo menurun namun upaya menekan tingkat pengangguran terbuka terus dilakukan," katanya saat membuka rapat koordinasi penurunan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo, Kamis.

Ia mengemukakan, dari data yang ada, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo sebesar 4,9 persen.

"Melalui peran para camat diharapkan angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo dapat ditekan dan kami meminta masing-masing kecamatan mempunyai data jumlah pengangguran di wilayahnya," ujarnya.

Ia mengatakan, data jumlah pengangguran penting dimiliki karena tersebut sebagai acuan Pemkab Sidoarjo untuk membuat strategi yang tepat dalam mengatasi angka pengangguran terbuka di Sidoarjo.

"Data itu merupakan acuan kami, kalau data itu sudah ada, dengan demikian bisa melakukan strategi bagaimana supaya pemerintah bisa menekan pengangguran di Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Usman, mengatakan data valid jumlah penganguran di Kabupaten Sidoarjo dapat diperoleh langsung dari desa atau kelurahan.

"Data tersebut dapat diketahui langsung melalui kegiatan musyawarah desa dan oleh karena itu, kami meminta para camat dapat menghidupkan kembali program musyawarah desa. Setidaknya enam bulan sekali atau minimal setahun sekali masing-masing desa menyelenggarakan musyawarah desa," katanya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Husni Thamrin, mengatakan penanganan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo diarahkan pada pendidikan vokasi.

"Kementerian PAN dan RB mengaharapkan pendidikan vokasi untuk digalakkan keberadaannya. Hal tersebut seiring dengan persiapan dibukanya Balai Latihan Kerja (BLK) internasional di Kabupaten Sidoarjo," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017