Malang (Antara Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk camat, agar tidak bermain-main dengan  harga tanah karena transaksi itu harga pasaran dan bisa diketahui secara transparan.  

"Jangan main-main dengan transaksi jual beli tanah karena juga akan ketahuan, misalnya harga tanah di lokasi yang sama harganya berbeda. Transaksi dengan si A Rp500 ribu per meter persegi, tapi dengan si B bisa Rp700 ribu per meter. Ini kan ada pembohongan," kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Apalagi, lanjutnya, kalau Dinas Pendapatan dan Aset Daerah atau Bappeda kurang "sreg" dengan informasi dari camat, instansi tersebut akan turun langsung ke lapangan untuk verifikasi. Oleh karena itu, jangan sampai main-main dengan harga (transaksi) jual beli tanah tersebut.

Ia mengaku proses transaksi jual beli lahan atau rumah di Kabuapten Malang cukup bagus sesuai dengan ketentuan. Kalaupun ada ketidaksinkronan, Bappeda atau Dinas Pendapatan akan melakukan verifikasi secara langsung di lapangan.      

Menyinggung pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 2017, Rendra mengaku sudah terealisasi 100 persen sejak Oktober lalu. Dan, untuk target 2018, harus ada perkembangan dan peningkatan paling tidak 20 persen dari target PAD 2017 secara keseluruhan yang mencapai Rp600 miliar.

"Kami memang terus memacu perolehan PAD minimal 10 persen dari APBD. Tahun lalu kami sudah hampir mencapai 10 persen, dan tahun depan memang harus terus dipacu, apalagi OPD sanggup meningkatkan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD)-nya," ucapnya.      

Tambahan target PAD di sejumlah OPD penghasil tersebut juga mulai dioptimalkan. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang misalnya, menyatakan kesiapan untuk memaksimalkan sektor retribusi parkirnya. Tahun ini, retribusi parkir ditarget Rp2,1 miliar.

"Jadi tidak hanya PAD dari sektor pajak, seperti PBB, pajak restoran maupun pajak hotel, tapi BPHTB juga harus ada progresnya. Biasanya pajak BPHTB ini meningkat tajam ketika menjelang akhir tahun, namun alhamdulillah di Kabupaten Malang, Oktober lalu sudah terpenuhi. Mudah-mudahan sampai akhir tahun nanti ada tambahan," katanya.(*)
Video Oleh Endang Sukarelawati

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017