Jakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat tipis sebesar dua poin sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) menguat sebesar 11,79 poin.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.550 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.552 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa pergerakan rupiah relatif terbatas menyusul potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (fed fund rate/FFR) pada pekan ini cukup terbuka menyusul sejumlah data AS yang membaik.

"Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini diproyeksikan memutuskan kenaikan FFR, kondisi itu yang menahan laju rupiah," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen reformasi pajak Amerika Serikat turut mempengaruhi pergerakan rupiah. Proses reformasi pajak Amerika Serikat cenderung positif karena memberi harapan perbaikan ekonomi.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa RUU reformasi pajak AS masuk dalam babak baru setelah pada 2 Desember lalu senat AS meloloskan RUU itu meski masih ada perbedaan antara Senat dan DPR AS.

"Reformasi pajak yang dilakukan oleh AS ini diperkirakan akan berdampak pada kondisi pasar ekonomi. Dimulai dari obligasi sampai dengan apresiasi dolar AS," katanya.

Ia mengemukakan bahwa para ekonom menilai, reformasi pajak yang dilakukan oleh AS merupakan langkah tepat karena akan mengangkat standar kehidupan yang lebih baik terutama terhadap Produk Domestik Bruto AS di masa mendatang.


IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), Selasa, dibuka menguat sebesar 11,79 poin seiring dengan sentimen dari dalam negeri yang cukup positif.

IHSG BEI dibuka menguat 11,79 poin atau 0,19 persen menjadi 6.038,43, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,01 poin (0,29 persen) menjadi 1.021,99.

"Sentimen domestik yang cenderung positif membawa IHSG untuk bergerak di area positif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia mencatat arus modal masuk secara year-to-date mengalami peningkatan 8,73 persen (yoy) menjadi Rp137 triliun dibandingkan tahun lalu yakni Rp126 triliun. Hal itu menunjukkan peningkatan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia terutama setelah mendapatkan predikat layak investasi dari pemeringkat global.

Ia menambahkan bahwa inflasi tahun ini yang diproyeksikan di bawah target pemerintah dalam APBN-P 2017 sebesar 4,3 persen (yoy) juga menjadi salah satu faktor positif bagi pasar saham domestik.

Kendati demikian, lanjut dia, pergerakan IHSG dapat tertahan seiring fokus pasar akan tertuju pada pada pertemuan The Fed pada 12-13 Desember. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya (fed fund rate/FFR).

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan bahwa secara teknikal, IHSG kembali berada dalam area konsolidasi seiring dengan beberapa indikator menunjukan pergerakan jenuh tertahan.

"Diperkirakan IHSG akan kembali bergerak pada kisaran 6.000-6.052 poin pada hari ini (12/12)," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 3,39 poin (0,02 persen) ke 22.941,35, indeks Hang Seng menguat 4,98 poin (0,02 persen) ke 28.970,27 dan Straits Times melemah 6,67 poin (0,20 persen) ke posisi 3.453,46. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017