Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menangani tebing longsor sepanjang 150 meter di Desa Pacing, Kecamatan Sukosewu, karena empat penghuni rumah yang terancam longsor tidak bersedia dipindahkan.

"Penanganan tebing longsor di Desa Pacing, akan dilakukan bekerja sama dengan pemerintahan desa (pemdes) setempat," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto, di Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, penanganan tebing longsor sepanjang 150 meter dengan lebar 3 meter kedalaman 5 meter terpaksa dilakukan karena empat kepala keluarga (KK) dengan jumlah 14 jiwa yang rumahnya terancam longsor tidak bersedia dipindahkan.

Ia menyebutkan dalam kejadian tebing longsor sungai di desa setempat, di antaranya, satu KK atas nama Suminten  mengungsi di rumah keluarganya di Kecamatan Sugihwaras, sedangkan Mardi mengungsi di rumah anaknya masih di desa setempat.

Dua KK lainnya yaitu  Winarto dan Kardam masih bertahan menempati rumahnya di lokasi tebing longsor, padahal bagian belakang rumahnya sudah mengantung.

"Tebing yang longsor itu di sungai, disebabkan tanahnya bergerak. Pekerjaan penanganan tebing longsor dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat. BPBD akan membantu bambu untuk pengaman tebing," katanya menjelaskan.
 
Terkait tebing longsor di dekat jembatan Kedungadem, lanjut dia, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang.

"Tebing longsor di dekat jembatan Kedungadem  mendesak ditangani agar longsor tidak berkembang karena bisa mengancam pondasi jembatan," kata dia menegaskan.

Tebing longsor di dekat jembatan itu panjangnya  5 meter selebar 6 meter dengan kedalaman sekitar 12 meter, selain mengancam pondasi jembatan juga merusak jaringan drainase dan sebuah tiang listrik.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD MZ. Budi Mulyono menambahkan banjir bandang yang terjadi dua hari di sejumlah desa di Kecamatan Sekar, Balen, Gondang, dan Sumberrejo, untuk korban banjir langsung ditangani pihak pemerintah desa (pemdes).

"BPBD sekarang tidak langsung memberikan bantuan sembako, tetapi membuka dapur umum untuk kejadian bencana yang parah," kata dia menjelaskan. (*)









Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017