Jember (Antara Jatim) - Sejumlah pakar internasional memaparkan tentang konsep kebijakan dan inovasi dalam seminar internasional dinamika regional "The Convergence of Policy and Innovation: Sustaining Public and Private Innovation for Local Development" di aula FISIP Universitas Jember, Jawa Timur, Rabu.
Ketua Panitia Kegiatan Rahmat Hidayat MPA mengatakan kegiatan seminar tersebut menghadirkan sejumlah pakar dari luar negeri untuk mendorong daerah di Indonesia membuat kebijakan dan inovasi lokal dengan pemateri Prof Andrzej Sztando dari Wroctaw University of Economics Polandia dan Thomas R. Seitz PhD dari University of Wyoming Amerika Serikat, serta satu pakar dari Indonesia yakni Prof Bambang Supriyono dari Universitas Brawijaya.
"Para pakar tersebut akan memberikan perspektif dinamika regional yang diterjemahkan dalam usaha-usaha tingkat lokal khususnya dalam kebijakan dan inovasi publik," katanya di Kampus FISIP Universitas Jember.
Menurutnya berbagai perwakilan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia juga hadir sebagai peserta seminar dengan tujuan adanya konsorsium para akademisi untuk berbagi ilmu dan memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah, sehingga ke depannya akan diagendakan setiap tahun kegiatan tersebut.
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi FISIP Unej Dr Edy Wahyudi mengatakan seminar internasional itu penting untuk bisa menunjukkan bahwa inovasi kebijakan adalah hal yang substansi yang penting untuk dilakukan di daerah, namun kebijakan inovasi kadang-kadang juga ditakuti pemerintah lokal di beberapa daerah.
"Tidak semua bupati atau wali kota berani membuat inovasi kebijakan karena mereka takut muncul masalah keuangan dan transparansi, sehingga dengan adanya seminar ini diharapkan para pimpinan daerah bisa membuat inovasi kebijakan untuk mengembangkan daerah setempat, meningkatkan daya inovasi, tanpa harus takut membuat inovasi kebijakan," katanya.
Sementara beberapa pakar yakni Prof Andrzej Sztando dari Wroctaw University of Economics dari Polandia memaparkan tentang tata kelola pembangunan daerah yang berhasil di Polandia melalui desentralisasi yang luas, independensi yang substansial, pendekatan strategis yang berdampak pada inovasi ekonomi.
"Salah satu kebijakan yang paling penting dan berkontribusi terhadap pembangunan di negara Polandia yakni desentralisasi untuk berbagai hal seperti desentralisasi kekuasaan, keuangan publik, dan tugas publik," katanya.
Thomas R. Seitz PhD dari University of Wyoming Amerika Serikat lebih banyak memaparkan bagaimana langkah-langkah Indonesia terhadap peranan, tanggung jawab, serta harapan untuk memiliki kekuatan di tingat ASEAN-Pasifik.
"Indonesia tidak bisa menunggu perkembangan internal atau integrasi penuh sebelum memainkan peran internasional yang lebih besar, karena hal-hal itu mungkin tidak dapat dicapai untuk banyak generasi," tuturnya.
Prof Bambang Supriyono dari Universitas Brawijaya lebih banyak berbicara tentang inovasi pemerintah daerah untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, sehingga pemerintah di daerah dituntut untuk membuat sebuah inovasi atau terobosan dalam membangun daerahnya.
"Ada beberapa tantangan inovasi di antaranya tekanan dan beban administrasi, anggaran jangka penden dan perencanaan ke depan, minimnya penghargaan dan insentif inovasi, serta hambatan budaya dalam pemanfaatan teknologi dan pengaturan kelembagaan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017