Madiun (Antara Jatim) - PT INKA (Persero) menyatakan pengerjaan proyek Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (KA BIM), Sumatera Barat, hingga kini sudah mencapai 80 persen.
     
"Capaian pengerjaan kereta bandara pesanan PT KAI, saat ini mencapai 75-80 persen. Target selesai KA BIM sekitar awal tahun 2018," ujar Senior Manager Secretary, Public Relations, dan CSR PT INKA (Persero) Madiun, Cholik Mochamad Zam Zam kepada wartawan, Rabu. 
     
Menurut dia, saat ini sedang pengerjaan untuk tahap akhir atau "finishing". Dalam artian, pengerjaan "car body" kereta sudah selesai dan tinggal menyelesaikan interior di dalam kereta.
     
Sedangkan KA BIM tersebut merupakan pesanan PT KAI (Persero) dan dikerjakan PT INKA (Persero). Sesuai rencana akan dikirim pada April 2018 bersamaan dengan KA "Light Rapid Transit" (LRT) untuk Asian Games di Palembang.
     
Nilai kontrak dari KA BIM tersebut mencapai Rp138 miliar dengan jumlah tiga "trainset. KA bandara tersebut dapat menampung 200 penumpang dan dilengkapi fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas, pendingin ruangan, dan bagasi yang kesemuanya buatan PT INKA. 
     
"Sesuai rencana, satu dari tiga trainset KA BIM tersebut akan dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo Solo dan dua tetap untuk BIM," kata dia
     
Ia menjelaskan, pengalihan satu trainset untuk KA Bandara Adi Soemarmo Solo tersebut sengaja dilakukan guna mengalihkan kepadatan penumpang dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. 
     
Nantinya, jika menggunakan KA bandara, jarak tempuh dari Yogyakarta ke Solo, hanya sekitar 35-40 menit. Sehingga penumpang dari Yogyakarta bisa terbang dari Bandara Adi Soemarmo dengan menuju ke Solo menaiki KA bandara.
     
Pihaknya optimistis target pengerjaan tersebut akan selesai tepat waktu, sehingga sebelum batas akhir sudah dapat diserahkan ke pemesan. 
     
Adapun pengoperasian KA BIM nantinya diproyeksikan akan memudahkan masyarakat dari Kota Padang menuju bandara dan sebaliknya. Pengoperasian kereta bandara di Sumbar tersebut sudah berulangkali tertunda. Awalnya ditargetkan bisa dimanfaatkan 2015, namun mundur hingga 2018. (*)
Video Oleh Louis Rika
           

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017