Jember (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menyiagakan dua kereta api tambahan di Stasiun Banyuwangi, Jawa Timur, pascapenutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali akibat letusan Gunung Agung.

"Untuk memberikan pelayanan angkutan bagi wisatawan yang hendak meninggalkan Pulau Bali akibat erupsi Gunung Agung dan juga ditutup nya operasional Bandara Ngurah Rai, maka kami siagakan dua rangkaian KA tambahan," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Luqman Arif di Jember, Selasa.

Menurutnya dua KA tambahan adalah rangkaian KA jenis premium dengan jumlah 1.280 tempat duduk dan rangkaian KA tersebut saat ini sudah "standby" di Stasiun Banyuwangi Baru untuk digunakan sewaktu-waktu.

"KA tersebut siap dijalankan kapanpun kalau memang ada penumpukan penumpang di Stasiun Banyuwangi Baru akibat erupsi Gunung Agung dan ditutupnya Bandara Ngurah Rai yang diprediksi berlangsung selama beberapa hari," tuturnya.

Kereta tambahan tersebut direncanakan untuk melayani penumpang dengan relasi Banyuwangi – Surabaya, sehingga hal tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Disamping menyiapkan dua kereta api tambahan, lanjut dia, PT KAI juga menyiagakan rangkaian "Rail Clinic" dan "Rail Library" di Stasiun Banyuwangi yang dapat dimanfaatkan penumpang dan masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Keberadaan Rail Clinic tersebut dimaksudkan untuk memberi layanan kesehatan cuma-cuma kepada masyarakat yang terganggu kesehatan akibat abu vulkanik Gunung Agung tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan fasilitas layanan yang disiapkan di "Rail Clinic" tersebut terdiri dari layanan poli umum, poli mata, poli gigi, poli kebidanan dan ruang farmasi, serta PT KAI juga membagikan ribuan masker bagi masyarakat yang membutuhkan obat-obatan.

"Kami juga menyiagakan posko selama 24 jam di Stasiun Banyuwangi Baru dan petugas posko tersebut terdiri dari petugas dari Unit Pra sarana (Jalan Rel), Sarana, Operasi, kesehatan (Dokter, Paramedis)," katanya.

Selain itu, kata dia, alat material seperti mesin backhoe, sekop, dan regu tim "Flying Gang"  juga disiapkan untuk mengantisipasi, apabila abu vulkanik mengganggu jalur kereta api di Stasiun Banyuwangi Baru.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017