Polrestabes Surabaya Anugerahi Penghargaan 80 Anggotanya

Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menganugerahi penghargaan kepada 80 anggotanya yang dinilai telah memberi kontribusi terhadap pelayanan, kemananan dan ketertiban di wilayah kerjanya.

     

"Alhamdulillah saya masih bisa memberikan penghargaan bagi anggota Polrestabes Surabaya yang berprestasi. Pesan saya, tetap tingkatkan kemampuan kinerja dan tetap menjadi pengayom bagi masyarakat," kata  Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Muhammad Iqbal, di sela pemberian penghargaan di Surabaya, Selasa.

     

Iqbal telah resmi menjabat Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (Karopenmas Polri), menggantikan Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto yang menduduki posisi baru sebagai Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, melalui serah terima jabatan yang berlangsung di Jakarta pada 24 November.

     

Saat ini Iqbal menunggu proses serah terima jabatan Kepala Polrestabes Surabaya kepada penggantinya, Kombes Pol Rudi Setiawan, yang dijadwalkan berlangsung pada awal bulan Desember mendatang. 

     

Iqbal mengatakan, kegiatan pemberian penghargaan terhadap anggota Polrestabes Surabaya merupakan kalender rutin setiap triwulan sekali. 

     

"Tujuannya adalah melakukan proses pembinaan lewat 'reward' terhadap anggota berprestasi, selain itu kami juga lakukan 'punishment' terhadap anggota yang indisipliner melalui sidang disiplin dan kode etik," ujarnya. 

     

Penghargaan diberikan kepada sejumlah anggota di setiap satuan fungsi, mulai dari Satuan Reserse Narkoba, Satuan Reserse Kriminal, Satuan Lalu Lintas, Satuan Pembinaan Masyarakat, Bagian Operasional, Satuan Sabhara, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Polrestabes Surabaya.

     

"Para ASN ini juga berperan penting bagi anggota kepolisian jajaran. Kalau dalam kinerjanya bagus, mereka juga berhak mendapatkan penghargaan. Begitu pula jika mereka tidak disiplin akan kita pindah dengan tegas," katanya.

     

Dia memastikan, melalui proses "reward" dan "punishment", kinerja petugas keposian untuk mengayomi masyarakat akan semakin meningkat. 

     

"Dengan begitu, masyarakat akan merasakan bagaimana mendapat perhatian petugas kepolisian saat melakukan patroli dan menyambangi mereka," ujarnya. (*)