Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Sosial menandatangani nota kesepahaman ( MoU) dengan Universitas Airlangga Surabaya dalam pembangunan Desa Sejahtera Mandiri (DSM) di Provinsi Jawa Timur.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di sela penandatanganan di Surabaya, Selasa, mengatakan Unair menjadi perguruan tinggi ke-22 yang menandatangani MoU dengan Kemensos.
"Kerja sama ini bukan untuk banyak-banyakan kampus tapi masing-masing kampus yang LPPM-nya memiliki 'passion' untuk melakukan pembinaan, pengawalan desa-desa yang ada di dalam masing-masing pembinaan perguruan tinggi tersebut," katanya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), lanjut Khofifah, ada 5.000 desa yang ditargetkan menjadi desa mandiri. Di tahun 2015, pihaknya bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama untuk fokus pembangunan DSM melalui kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa.
"Sekarang baru ada 120 desa. Kami targetkan ada 5.000 desa di tahun 2019," ujarnya.
Sementara itu Rektor Unair Prof M. Nasih menyambut baik kerja sama Unair dengan Kemensos. Dengan setengah berseloroh dirinya mengatakan kenapa kerja sama itu tidak dilakukan dari dahulu.
"Kita punya KKN dan program dan desa binaan tinggal memperluas program untuk desa binaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan pembiayaan dari Kemensos berjalan untuk mencapai RPJMN untuk pembangunan desa mandiri," kata dia.
Dirinya mengungkapkan, hingga saat ini pihak Kemensos belum bicara berapa desa yang akan menjadi fokus Unair, namun pihaknya akan lebih memfokuskan pada wilayah yang selama ini jadi KKN dari kampus.
"Setelah ini nanti jadwal KKN akan dirubah sedikit, tidak perlu dua bulanan tapi bisa per bulan. kalau diperlukan menyediakan telur dan lain-lain," kata dia.
Nasih berharap melalui kerja sama ini akan memfasilitasi ide dan program-program dari mahasiswa Unair yang selama ini terkendala akan biaya untuk lebih optimal bergerak ke daerah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di sela penandatanganan di Surabaya, Selasa, mengatakan Unair menjadi perguruan tinggi ke-22 yang menandatangani MoU dengan Kemensos.
"Kerja sama ini bukan untuk banyak-banyakan kampus tapi masing-masing kampus yang LPPM-nya memiliki 'passion' untuk melakukan pembinaan, pengawalan desa-desa yang ada di dalam masing-masing pembinaan perguruan tinggi tersebut," katanya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), lanjut Khofifah, ada 5.000 desa yang ditargetkan menjadi desa mandiri. Di tahun 2015, pihaknya bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama untuk fokus pembangunan DSM melalui kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa.
"Sekarang baru ada 120 desa. Kami targetkan ada 5.000 desa di tahun 2019," ujarnya.
Sementara itu Rektor Unair Prof M. Nasih menyambut baik kerja sama Unair dengan Kemensos. Dengan setengah berseloroh dirinya mengatakan kenapa kerja sama itu tidak dilakukan dari dahulu.
"Kita punya KKN dan program dan desa binaan tinggal memperluas program untuk desa binaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan pembiayaan dari Kemensos berjalan untuk mencapai RPJMN untuk pembangunan desa mandiri," kata dia.
Dirinya mengungkapkan, hingga saat ini pihak Kemensos belum bicara berapa desa yang akan menjadi fokus Unair, namun pihaknya akan lebih memfokuskan pada wilayah yang selama ini jadi KKN dari kampus.
"Setelah ini nanti jadwal KKN akan dirubah sedikit, tidak perlu dua bulanan tapi bisa per bulan. kalau diperlukan menyediakan telur dan lain-lain," kata dia.
Nasih berharap melalui kerja sama ini akan memfasilitasi ide dan program-program dari mahasiswa Unair yang selama ini terkendala akan biaya untuk lebih optimal bergerak ke daerah.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017